> >

IPW: Sangat Aneh Polisi Tak Memborgol 4 Laskar FPI di Dalam Mobil

Hukum | 14 Desember 2020, 15:51 WIB
Adegan penggeledahan para rekonstruksi kasus penembakan enam anggota FPI di rest area KM 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12/2020) dini hari. (Sumber: KOMPAS.COM/FARIDA)

Menurutnya, penyidik kepolisian tak perlu sampai menembak mati empat laskar FPI itu dari jarak dekat ketika mereka tak bersenjata.

Baca Juga: Kontras: Ada Kejanggalan Rekonstruksi Penembakan Laskar FPI

Dengan kejadian itu, ia menilai polisi tidak bersikap profesional, modern, dan terpercaya atau promoter dalam menangani kasus ini karena tak mampu melumpuhkan anggota FPI yang sudah tak bersenjata.

"Polri yang seharusnya terlatih, terbukti tidak promoter karena tidak mampu melumpuhkan anggota FPI yang tidak bersenjata, sehingga main tembak dengan jarak dekat hingga keempatnya tewas," ujar Neta.

Menurut Neta, pelanggaran prosedur ini membuat personel kepolisian dapat dikatakan melanggar hak asasi manusia (HAM).

"Jajaran Polri harus mau menyadari bahwa terjadi pelanggaran SOP dalam kasus kematian anggota FPI pengawal Rizieq di KM 50 Tol Cikampek," ucap Neta.

Oleh karena itu, Neta berpandangan agar pemerintah perlu membentuk Tim Independen Pencari Fakta, sehingga kasus penembakan tersebut bisa menjadi terang.

Baca Juga: Kompolnas Ingatkan Polisi Hati-Hati Tangani Kasus Penembakan 6 Anggota FPI

Selain itu, IPW juga mendesak agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi turun langsung memerintahkan pembentukan tim independen guna mengusut simpang siur informasi yang selama ini beredar di masyarakat.

"Jika Jokowi mengatakan tidak perlu membentuk Tim Independen Pencari Fakta, berarti sama artinya Presiden tidak ingin kasus penembakan anggota FPI ini diselesaikan tuntas dengan terang benderang," kata Neta.

Sementara itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai tindakan aparat kepolisian sudah benar meski menyebabkan tewasnya enam anggota Laskar FPI.

Pendapat ini dikeluarkan oleh Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto usai menyaksikan rekonstruksi yang digelar di KM50 Tol Cikampek.

"Saya saksikan dari awal ampe akhir. Bahwa memang benar terjadi penyerangan aktif dari kelompok itu," kata Benny, Senin (14/12/2020).

Baca Juga: Usai Rekonstruksi Penembakan FPI, Kompolnas: Tindakan Polisi Sudah Benar

Benny memahami peristiwa penembakan tersebut terjadi setelah menyaksikan rekonstruksi dari awal untuk mengetahui duduk perkara penembakan.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU