> >

Gatot Nurmantyo: Tolong Pisahkan, Tindakan Pangdam Jaya Tidak Mewakili TNI Seluruhnya

Peristiwa | 27 November 2020, 04:30 WIB
Gatot Nurmantyo saat menjadi deklarator di acara Deklarasi KAMI Selasa, (18/8/2020). (Sumber: KOMPAS.TV)

JAKARTA, KOMPAS TV  - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, mengatakan tidak mungkin TNI bermusuhan dengan ormas Front Pembela Islam (FPI).

“Apapun alasannya TNI tidak mungkin bermusuhan dengan FPI. Saya ulangi TNI tidak mungkin musuhan dengan FPI. Apa latar belakangnya?” kata Gatot Nurmantyo dalam konferensi persnya pada Kamis (26/11/2020).

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu menjelaskan, baik FPI selaku organisasi maupun Habib Rizieq Shihab sebagai pimpinan organisasi tersebut merupakan warga negara yang dilindungi hukum.

Baca Juga: Copot Baliho Rizieq Shihab Dihadang FPI, Pangdam Jaya: Dia Ini Siapa, Organisasi Apa

“Baik FPI atau Habib Rizieq, mereka adalah warga negara yang dilindungi hukum dan tidak cacat hukum," ucapnya.

Gatot menambahkan, kecuali jika FPI merupakan ekstrim kanan yang jelas-jelas dilarang di Indonesia, baru itu akan bermusuhan dengan TNI. “Kalau tidak, tidak ada alasan,” ujar Gatot.

Lebih lanjut, Gatot mengatakan, rakyat ibarat seorang ibu untuk TNI. Kebersamaan TNI dan rakyat sangat diperlukan untuk mempertahanakan persatuan Indonesia.

“TNI masih seperti dulu rakyat adalah ibu kandungnya. TNI perlu rakyat karena untuk mempertahankan NKRI saat terakhir adalah kebersamaan rakyat dengan TNI yang sama-sama berjuang mengamankan bangsa ini," kata Gatot.

Baca Juga: Ancaman Pangdam Jaya untuk Orang yang Kembali Pasang Baliho Rizieq Shihab: Pasti Kami Tangkap

Oleh karena itu, dia meminta agar tindakan yang dipimpin Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman terkait pencopotan baliho Rizieq Shihab tidak disamaratakan sebagai sikap TNI secara keseluruhan.

"Jadi, tolong pisahkan apa yang dilakukan Pangdam Jaya tidak mewakili TNI seluruhnya. Jangan seolah semua TNI,” tutur Gatot.

Meskipun demikian, Gatot tidak bisa menilai apa yang dilakukan Dudung terkait pencopotan baliho itu merupakan tindakan yang salah atau tidak.

"Saya tidak bisa men-judge Pangdam salah atau tidak. Kalau itu perintah dari Panglima TNI dan Presiden, maka Pangdam tidak bisa disalahkan,” ucap Gatot.

“Tapi kalau tidak ada perintah, kita tunggu saja ada teguran atau tidak.”

Baca Juga: Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman Sudah Bertemu Pimpinan FPI Jakarta di Markasnya

Sejumlah prajurit TNI sebelumnya mencopot spanduk baliho milik FPI maupun Rizieq Shihab di wilayah Jakarta pada, Jumat (20/11/2020).

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku sebagai pihak yang memerintahkan pencopotan baliho itu.

Dudung menjelaskan, ia memutuskan memerintahkan anak buahnya melakukan demikian karena sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho Rizieq Shihab yang dipasang tanpa izin. Namun, pihak FPI kembali memasangnya lagi. 

Karena itu, kata dia, TNI merasa perlu untuk turun tangan membantu pencopotan spanduk dan baliho Rizieq Shihab.

Baca Juga: Selain Pangdam Jaya, Pangdam Siliwangi Akan Turunkan Baliho Rizieq Shihab

Selain itu, Dudung juga mengakui bahwa ia sudah memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho FPI maupun Rizieq Shihab yang tersebar di Ibu Kota.

Dudung menyampaikan itu saat dikonfirmasi soal beredarnya sebuah video yang menunjukkan sejumlah pasukan berbaju loreng mencopot baliho Rizieq Shihab.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya, karena berapa kali Satpol PP menurunkan (baliho), dinaikkan lagi," kata Dudung di Monas, Jakarta Pusat, Jumat.

Baca Juga: FPI Datangi Pangdam Jaya, Ini yang Dibahas!

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU