BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem dalam Sepekan Ini
Sosial | 22 November 2020, 13:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dalam satu pekan, yakni 21-27 November 2020.
Cuaca ekstrem ini dapat memicu bahaya hidrometeorologi, yakni berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, maupun angin kencang.
Berdasarkan analisis cuaca, BMKG memprakirakan dalam periode 21-27 November 2020, potensi cuaca ekstrem akan terjadi di wilayah berikut:
1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. Riau
5. Kepulauan Riau
6. Jambi
7. Bengkulu
8. Kepulauan Bangka Belitung
9. Sumatera Selatan
10.Lampung
11.Banten
12.DKI Jakarta
13.Jawa Barat
14.Jawa Tengah
15.DI Yogyakarta
16.Jawa Timur
17.Nusa Tenggara Barat
18.Kalimantan Barat
19.Kalimantan Tengah
20.Kalimantan Utara
21.Kalimantan Timur
22.Kalimantan Selatan
23.Gorontalo
24.Sulawesi Barat
25.Sulawesi Tengah
26.Sulawesi Tenggara
27.Sulawesi Selatan
28.Maluku
29.Papua Barat
30.Papua
Baca Juga: Penjelasan BMKG soal Penyebab Cuaca Panas Akhir-Akhir Ini Padahal Musim Hujan
Di daerah tersebut, potensi cuaca ekstrem berupa curah hujan berintensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, cuaca ekstrem yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia disebabkan adanya sirkulasi sinklonik.
Sirkulasi sinklonik ini terpantau di Samudera Hindia barat Bengkulu, dan di Laut Jawa selatan Kalimantan.
Keadaan ini, kata Guswanto, membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di titik wilayah sebagai berikut:
1. Perairan Utara Aceh, mulai dari Sumatera Utara hingga perairan barat Bengkulu.
2. Selat Karimata bagian utara.
3. Papua bagian barat hingga Maluku bagian selatan.
4. Kalimantan Tengah hingga Selat Karimata bagian selatan
“Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” ujar Guswanto, Sabtu (21/11/2020).
Baca Juga: BMKG Prediksi Potensi Cuaca Buruk akan Terjadi hingga Akhir Tahun
Lebih lanjut, Guswanto menyampaikan, kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuatorial di wilayah Indonesia dalam periode sepekan ke depan.
Oleh karena itu masyarakat diminta untuk mengantisipasi dan meminimalkan dampak bencana.
Masyarakat dapat memanfaatkan informasi cuaca, salah satunya aplikasi teknologi berbasis telepon pintar Info BMKG untuk mengakses informasi cuaca hingga tingkat kecamatan.
Melalui aplikasi yang disediakan oleh BMKG, warga dapat mempersiapkan diri dan keluarga dalam menghadapi cuaca.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV