Debat Fadli Zon dengan Mahfud MD, Ada Ketidakadilan dan Video Sumpah Habib Rizieq
Politik | 8 November 2020, 11:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jagat media sosial Twitter sempat menghangat dua hari belakangan ini. Hal ini terkait kepulangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab, atau yang lebih dikenal dengan Habib Rizieq.
Kedua tokoh nasional, yakni Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dan Menko Polhukam Mahfud MD, saling beradu argumen.
Semua diawali saat Fadli Zon dengan akun pribadinya, @fadlizon, mengunggah tautan pemberitaan pernyataan dirinya. Dalam tautan tersebut, Fadli Zon menyatakan sikap pemerintah sangat berbeda kepada Habib Rizeq jika dibandingkan dengan predator seks Rynhard Sinaga.
Menurut Fadli, Reyhard yang jelas melakukan tindakan kriminal dan memalukan, diberi bantuan hukum oleh Indonesia. Sementara Habib Rizieq yang melakukan pelanggaran imigrasi sama sekali tidak diberi bantuan.
Bahkan Fadli menganggap, Mahfud MD dan Dubes RI di Arab Saudi justru memojokkan Habib Rizieq. Sikap seperti ini dianggap Fadli sangat tidak adil.
Baca Juga: Reynhard Sinaga Mungkin Tak Akan Pernah Menghirup Udara Bebas
Unggahan Fadli Zon itu pun direspons oleh Mahfud melalui akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd.
Menurut Mahfud, dalam komentarnya, uluran tangan sudah pernah di lakukannya pada awal dirinya menjadi Menko Polhukam. Namun niat baiknya malah dijawab dengan sebuah video penolakan.
"Pak Fadli Zon, awal-awal saya jadi Menko Polhukam saya sudah mencoba menghubungi teman-teman yang dekat dengan Rizieq. Maksud saya akan membantu jika diperlukan. Tapi saya dikirimi video sumpah bahwa dia tak mau bantuan pemerintah. Coba lihat ini. Bagaimana kalau kita mau membantu tapi ditolak? Kok salah terus?" tulis Mahfud dalam komentarnya di Twitter, Jumat (6/11/2020).
Adapun video yang dimaksud, disertakan Mahfud dalam komentarnya. Isi video tersebut adalah pernyataan Habib Rizieq yang tidak mau meminta bantuan dari pemerintah. Berikut pernyataannya.
"Demi Allah, saya bersumpah. Saya tidak akan meminta bantuan rezim zalim Indonesia. Apalagi mengemis kepada rezim zalim Indonesia untuk cabut cekal saya di Saudi Arabia," tegas Habib Rizieq.
Tanggapan Mahfud tersebut dibalas oleh Fadli Zon. Dia mengatakan tidak mengetahui video tersebut, dan latar belakang pernyataan Habib Rizieq itu.
Namun Fadli menduga, pernyataan tersebut keluar karena ada peristiwa tertentu. "Pak @mohmahfudmd, saya tak tahu latar belakang pernyataan HRS tersebut. Mungkin saja ada peristiwa atau pengalaman tertentu yang mengiringinya," tulis Fadli.
Masih dalam pernyataan yang sama, Fadli mengatakan, kalau Habib Rizieq memang tidak mau bantuan pemerintah, bukan berarti bisa disudutkan pemerintah.
"Kalaupun HRS tak mau bantuan pemerintah, bukan berarti boleh dipojokkan atau dipersulit. Bukankah begitu?" ujar Fadli.
Mahfud yang membalas kembali, menuturkan bahwa dirinya mau membantu dan membutuhkan kerja sama dari Habib Rizieq seperti dokumen dan tanda tangan.
Namun ada video tersebut yang membuat Mahfud mengurungkan niatnya. Selain itu, Habib Rizieq pun tak pernah melaporkan masalahnya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh.
"Konteksnya sebagai pemerintah saya mau membantu tapi dijawab dengan video itu. Kalau kita mau bantu kan harus punya dokumen dan tanda tangan dia. Bagaimana kita mendapatkan itu sementara selain ada sumpah begitu, dia tak melaporkan masalahnya ke KBRI. Dari mana kita bisa membantu tanpa dokumen?" papar Mahfud.
Baca Juga: H-4 Kedatangan Spanduk Penyambutan Tersebar di Tebet dan di Lingkungan Rumah Rizieq Shihab
Fadli pun membalas. Namun dalam balasannya ini, Fadli sekaligus menutup adu argumen dengan Mahfud di Twitter kali ini.
Fadli menganggap ada kesalahpahaman. Fadli percaya Mahfud MD berniat membantu. Namun Fadli meminta, jika niat Mahfud untuk membantu proses kepulangan Habib Rizieq tidak terlaksana, masih ada cara lainnya, yakni menjemput kepulangan pemimpin FPI itu.
"Baiklah Pak @mohmahfudmd mungkin ada kesalahpahaman teori dan praktiknya. Konteks bisa beda. Banyak yang misterius waktu itu. Saya percaya Pak Mahfud mau bantu tapi kan belum jadi Menko. Kalau begitu bantulah kini dengan narasi welcoming yang hangat sebagai warga negara dan ulama. Kalau bisa ikut jemput. Salam," tutup Fadli.
"Betul, Pak. Sebelum saya menko, Rizieq sudah di Saudi. Awal saya menko ribut dia dicekal. Saya mau bantu, saya jumpa pers minta dikirim dokumen dengan email atau WA tapi tak berjawab, malah yang masuk video sumpah itu. Jadi saya cari info sendiri ke Kerajaan Saudi, termasuk ke imigrasi dan bicara dengan dubes Saudi," balas Mahfud MD.
Setelah Mahfud MD, tidak ada lagi unggahan balasan dari Fadli Zon. Dialog di jagat Twitter pun terhenti di sini.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV