> >

Eks Wakil Ketua Komisi I: Pergantian Gatot Nurmantyo Tidak Ada Hubungan dengan Nonton Film G30S/PKI

Politik | 24 September 2020, 17:05 WIB
Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo berpose sebelum menjadi narasumber di acara Satu Meja The Forum di studio satu Kompas TV, Menara Kompas, Jakarta, Senin (23/4/2018). (Sumber: KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Anggota Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin memastikan pergantian Gatot Nurmantyo sebagai panglima TNI tidak ada hubungan dengan instruksi untuk nonton film G30S/PKI.

TB Hasanuddin yang saat itu menjabat Wakil Ketua Komisi I DPR menjelaskan saat itu pergantian Gatot murni karena segera memasuki masa pensiun.

Selain itu pada Pasal 13 UU TNI Nomor 34 Tahun 2004 menjelaskan bahwa Panglima TNI diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah persetujuan DPR.

Baca Juga: Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Ngaku Dicopot Jokowi karena Perintahkan Tonton Film G30S/PKI

Menurutnya, jika ada isu pergantian Gatot karena perintah nonton film G30S/PKI pastinya akan dibahas di DPR. Termasuk soal ancaman dari kader PDIP yang meminta Gatot untuk tidak mengelar nonton bareng film G30S/PKI.

“Jadi tidak ada hubungannya sama sekali. Yang bersangkutan memang sudah mendekati selesai masa jabatannya dan akan segera memasuki masa pensiun," ujar Hasanuddin dalam pesan singkat, Kamis (24/9/2020).

Politisi PDI Perjuangan ini juga menganggap wajar jika pergantian Panglima TNI jauh sebelum masa pensiun Gatot Nurmantyo.

Menurutnya banyak perwira tinggi sebelum pensiun sudah mengakhiri jabatannya.

Baca Juga: Istana Jawab Gatot Nurmantyo Soal Kaitan Pergantian Panglima TNI dan Film G30S/PKI

Gatot Pensiun pada bulan Maret 2018, sementara pergantian Panglima TNI dilakukan pada Desember 2019. Gatot memiliki waktu tiga bulan jelang masa pensiun.

"Tidak harus lepas jabatan itu tepat pada masa pensiun,” ujar TB Hasanuddin.

Lebih lanjut TB Hasanuddin juga mengingatkan bahwa pergantian Panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden sehingga tidak ada pihak yang bisa mengintervensi hal tersebut. Termasuk kader PDIP serta acara nonton bareng.

"Jadi jangan melebar kemana-mana. Jabatan itu tak ada yang abadi, pada suatu saat ada akhirnya," ujar TB Hasanuddin.

Baca Juga: Masinton Ingatkan Gatot Nurmantyo untuk Kesatria, Jangan Jadi Melankolis

Sebelumnya Gatot Nurmantyo buka-bukaan soal perncopotan dirinya sebagai Panglima TNI.

Dalam sebuah video wawancara yang diunggah di kanal YouTube milik Hersubeno Point, Gatot menyatakan pergantian dirinya karena mememerintahkan jajaran TNI untuk kembali menonton film G30S/PKI.

Gatot juga mengatakan dirinya sempat diingatkan seorang teman yang merupakan politikus PDIP, agar tak melanjutkan instruksi untuk menonton film tersebut.

"Pada saat saya menjadi panglima TNI saya melihat itu semuanya, maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI. Pada saat itu, saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebut saja partai PDI, menyampaikan, 'Pak Gatot, hentikan itu, kalau tidak pasti Pak Gatot akan diganti'," ujar Gatot saat di kanal YouTube Hersubeno Point.

Baca Juga: Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Saya Bangkit karena Ada Kelompok yang akan Mengubah Pancasila

"Saya bilang terima kasih, tapi di situ saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan memang benar-benar saya diganti," kata Gatot.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU