Jadi Lokasi Penyebaran Covid-19, Ridwan Kamil Minta Smoking Room di Pabrik Ditutup
Update corona | 4 September 2020, 21:07 WIBBEKASI, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil minta area merokok atau smoking room di pabrik ditutup atau ditiadakan. Hal ini dilatari, area merokok berpotensi menjadi lokasi penyebaran Covid-19.
Hal itu dikatakan Ridwan Kamil usai memantau penerapan protokol kesehatan ke sejumlah industri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/9/2020).
“Kalau bisa, tidak ada lagi ruang merokok lagi. Karena hasil temuan kita, dari tempat merokok bersama itu terjadi juga penularan (Covid-19),” ujar Ridwan melalui siaran langsung di Kantor Pemkab Bekasi, Jumat (4/8/2020), dikutip dari Kompas.com.
Selain area merokok, Ridwan juga meminta industri untuk mengurangi ruangan-ruangan tak berventilasi. Ruangan tak berventilasi tersebut juga berpotensi terjadinya penularan Covid-19.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ceritakan Dampak Uji Vaksin Terhadap Tubuhnya
Ridwan meminta perusahaan juga melakukan swab test secara rutin kepada para karyawannya untuk mendeteksi kasus Covid-19 di area perusahaan.
Swab test cukup efektif untuk mendeteksi Covid-19. Namun jika tidak memungkinkan untuk swab test, Ridwan mengizinkan untuk rapid test.
“Kalau masih terburuk karena situasi lain, rapid (test) masih kami izinkan walaupun tidak kita rekomendasikan secara umum lagi. Kita ingin PCR sebagai acuan tes," tambah Ridwan.
Jika ditemukan karyawan yang terpapar Covid-19, maka dapat ditangani dengan cepat. Seperti memberlakukan work from home.
“Setiap ada penularan langsung melakukan work from home, tidak harus ditutup seluruh kawasannya, cukup tutup tempat terjadinya keterdugaan keterpaparannya,” kata dia.
Ridwan mengaku, pihaknya akan melakukan pengawasan agar tidak ada kasus Covid-19 di area industri. Sehingga lonjakan Covid-19 bisa ditekan.
“Dua minggu akan kita monitor, mudah-mudahan hasil koordinasi dengan tadi para pemilik industri, kawasan industri, para pengusaha bisa menghasilkan keterpaparan yang turun, nanti kita monitor di minggu depan, saya kira itu dahulu,” tutur dia.
Baca Juga: 4 Pejabat Jawa Barat Disuntik Uji Vaksin Corona
Ratusan Karyawan di Industri Bekasi Terpapar Covid-19
Perusahaan LG yang bergerak di bidang elektronik ditutup sementara setelah 238 karyawan perusahaan LG elektronik di kawasan MM 2.100 industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terkonfirmasi positif Covid-19.
Perusahaan ditutup selama 14 hari ke depan, terhitung sejak Senin (24/08/20) kemarin.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, mengakui dari sekitar 600 karyawan yang diperiksa, 238 orang di antaranya terpapar Covid-19.
Sementara, 71 karyawan di pabrik Suzuki Tambun juga dinyatakan positif Covid-19.
Temuan kasus baru muncul setelah perusahaan menjalani tes massal kepada sejumlah karyawan di bagian produksi.
Alamsyah mengatakan, sebanyak 71 karyawan yang positif Covid-19, rata rata menunjukan tanpa gejala.
Baca Juga: Survei Satgas Covid-19: 30 Persen Warga DKI Jakarta Merasa Tidak Akan Terkena Covid-19
Di PT Bridgestone Tire Indonesia, sebanyak 22 karyawannya juga terpapar. President Director PT Bridgestone Tire Indonesia Mukiat Sutikno mengonfirmasi hal tersebut.
“Kami dari Bridgestone sudah terapkan protokol kesehatan dari pertengahan 2020 sejak (Indonesia) kemasukkan Covid-19 pertama kali. Sekarang ini yang aktif (kasus Covid-19) di Kota Bekasi ada 13 orang, 9 sudah sembuh,” ucap Mukiat.
Ia mengatakan, 13 karyawan masih terpapar Covid-19 tersebut hingga kini masih menjalani isolasi, baik di rumah sakit sesuai domisili karyawannya bersangkutan maupun isolasi mandiri.
Mukiat menyebutkan bahwa karyawannya mulai diketahui terpapar Covid-19 secara bertahap atau tidak sekaligus.
Kasus pertama terungkap pada awal Agustus. Namun, ia tak menjelaskan secara detail kronologi penularan Covid-19 di perusahaannya.
Baca Juga: Jadi Klaster Penyebaran Covid-19, Dua Pabrik di Cikarang Disegel dan Ditutup
Mukiat mengatakan, pihaknya telah melakukan tracing ke karyawan lain yang kontak erat maupun keluarga terdekat karyawan yang terpapar Covid-19 tersebut.
“Dari kami juga melakukan kontak tracing. Maksudnya kontak tracing adalah mereka ini ada ketemu dengan siapa di kantor, apakah lebih dari dua meter. Kalau ada yang kontak erat kami juga akan kirimkan untuk lakukan swab test juga membuktikan bahwa mereka aman,” katanya.
Meskipun ada karyawannya yang terpapar Covid-19, tetapi pabrik ban ini masih tetap membuka produksinya.
“Enggak tutup dong, kalau tutup semua perekonomian Indonesia tutup dong. Kalau ngomong jujur Bridgestone telah transparan nih sehingga cepat ditangani,” tutur dia.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV