Kue Stollen, Camilan Tradisional Khas Natal dari Jerman
Kuliner | 24 Desember 2024, 18:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tahukah Anda bahwa tradisi membuat Christollen atau Stollen sudah ada sejak lebih dari 600 tahun yang lalu?
Stollen pertama kali disebutkan secara resmi pada tahun 1474, tetapi beberapa sejarawan berpendapat bahwa kue Natal tradisional Jerman ini sudah ada sejak tahun 1329.
Kota yang paling terkenal dengan stollen adalah Dresden, tempat stollen Natal dibuat sejak abad ke-15 dan setiap tahun diadakan Stollenfest tahunan.
Sampai saat ini, Stollen masih menjadi kue tradisional kebanggaan warga Jerman dan selalu disajikan saat Natal.
Melansir True Grain, dahulu Stollen seberat antara tiga dan empat ton diarak dengan kereta kuda melalui jalan-jalan Dresden menuju Striezelmarkt, pasar Natal tertua di dunia.
Baca Juga: Libur Natal 2024 Berapa Hari? Ini Jadwalnya Menurut SKB 3 Menteri Terbaru
Salah satu pembuat roti kemudian memotong kue dengan pisau berlapis perak berukuran besar sepanjang satu meter dan seberat 12 kg.
Setelah itu potongan-potongan kue disajikan kepada masyarakat dengan disumbangkan ke badan amal setempat.
Jika kamu ingin mencicipi stollen, kamu bisa membeli di toko bakery besar atau di bakery hotel.
Secara tradisional dan sejarahnya, Stollen bisa berbobot 2 kg bahkan lebih.
Namun, kini stollen dibuat dalam bentuk yang lebih kecil hingga beratnya sekitar 500 gram.
Stollen dijual dalam berbagai ukuran yang bisa kamu pilih sesuai selera.
Bahan dasarnya sederhana, yakni tepung, telur, gula, mentega, ragi, dan campuran buah kering serta kacang almond.
Tak hanya di Jerman, warga Jakarta dan Indonesia umumnya juga bisa mencicipi Stollen.
Stollen memiliki tekstur yang lembut karena jumlah mentega dan telur yang digunakan cukup banyak.
Kue ini memiliki aroma wangi rempah karena terdapat tambahan rempah seperti klabet dan kayu manis.
Biasanya stollen dikemas dengan bungkusan plastik yang diberi hiasan cantik khas Natal.
Secara harafiah arti kata stollen adalah roti loaf yang dipanggang lebih awal karena dibuat beberapa hari sebelum perayaan Natal.
Sementara bentuknya yang oval menggembung di bagian tengah menggambarkan bayi Yesus yang dibungkus dengan kain selimut.
Baca Juga: Resep Capcay Kuah, Hidangan Hangat dan Sehat untuk Malam Natal
Pada awalnya, kue ini dibuat sebagai makanan ketika berpuasa di waktu Natal pada saat kedatangan Kristus. Hingga hari ini bentuknya tidak berubah.
Kue Stollen kemudian dilumuri mentega leleh dan icing sugar. Uniknya, jika disimpan di lemari pendingin, Stollen bisa tahan hingga empat bulan.
Di Jerman warga biasa menyimpan Stollen sampai bulan April
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Redaksi-Kompas-TV
Sumber : Kompas TV