> >

Kenali Tanda-Tanda Alami Gagal Ginjal dari Urine Anda

Kesehatan | 4 Desember 2024, 06:20 WIB
Ilustrasi ginjal. Tanda gagal ginjal dapat dilihat dari warna urine. Ketika seseorang mengalami gagal ginjal, air seninya akan memiliki warna tertentu. (Sumber: Shutterstock/Peakstock)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Gagal ginjal, dilansir dari Healthline, merupakan kondisi ketika ginjal tidak lagi dapat bekerja sendiri.

Gagalnya fungsi ginjal ini kemudian dapat menyebabkan limbah dan cairan berlebih di darah sehingga menyebabkan adanya gangguan dalam tubuh.  

Tanda Gagal Ginjal Melalui Urine 

Tanda gagal ginjal dapat dilihat dari warna urine. Ketika seseorang mengalami gagal ginjal, air seninya akan berwarna kuning gelap, cokelat, bahkan merah. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan protein, gula, serta sel darah yang kemudian menyebabkan warna urine berubah.

Baca Juga: Kenali Gejala Batu Ginjal: Punggung Bawah Nyeri dan Ada Sensasi Terbakar saat Buang Air Kecil

Ketika urine sudah berwarna demikian, itu tandanya seseorang harus mewaspadai gangguan pada ginjalnya. 

Sedangkan, tanda-tanda lain yang dapat muncul jika ginjal gagal menjalankan fungsinya, di antaranya urine lebih sedikit saat buang air kecil, bengkak pada kaki, telapak, dan pergelangan kaki, kram otot terutama di malam hari, serta kelelahan dan kantuk parah. 

Meskipun gagal ginjal memiliki beberapa gejala yang dapat terjadi ketika seseorang mengalaminya, pada awalnya banyak orang tidak merasakan gejala.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) seperti dilansir dari Healthline, 9 dari 10 orang dengan penyakit ginjal tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan sejak dini dengan melakukan upaya-upaya pencegahan agar tidak mengalami gagal ginjal. 

Baca Juga: Benarkah Makan Buah dengan Garam Bisa Merusak Kesehatan Ginjal?

Cara Merawat Ginjal 

Untuk merawat ginjal dan menghindari kegagalan pada fungsinya, beberapa cara berikut bisa diterapkan:  
1.    Makan makanan yang sehat dan seimbang. 
2.    Berhenti dan menghindari merokok. 
3.    Menjaga asupan garam tetap rendah (disarankan kurang dari 6000 mg/hari). 
4.    Menghindari NSAID (Neosteroidal anti-inflamatory drugs) yang dijual bebas, seperti acetaminophen dan ibuprofen, kecuali telah diizinkan dokter. 
5.    Menghindari konsumsi alkohol.
6.    Berolahraga rutin, setidaknya 150 menit seminggu. 

 

Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Healthline


TERBARU