4 Dampak Negatif Menjadi People Pleaser
Kesehatan | 19 November 2024, 23:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- People pleaser merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain dengan memenuhi ekspektasi orang tersebut.
Melansir laman WebMD, alasan seseorang menjadi people pleaser adalah agar mereka disukai oleh banyak orang, merasa takut salah atau mengecewakan orang lain.
Selain itu ada juga sejumlah faktor seperti merasa rendah diri, trauma masa lalu, hingga pola asuh yang salah.
Meski berniat baik, kebiasaan menjadi people pleaser dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.
Berikut dampak negatif menjadi people pleaser:
Baca Juga: Acara "Palmerah, Yuk" Kompas Gramedia Usung Tema Kesehatan Mental, Gaet Kunto Aji hingga Lala Bohang
1. Kehilangan Jati Diri
Orang dengan karakter people pleaser cenderung menyembunyikan pendapat, kebutuhan, dan preferensinya sendiri demi bisa menyenangkan orang lain.
Kondisi ini bisa membuat mereka merasa tertekan hingga kehilangan jati diri.
Selain itu, sebagian besar waktu people pleaser akan digunakan untuk memenuhi keinginan dan ekspektasi orang lain.
Hal tersebut dapat membuat seseorang tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengenali diri dan mengurus hidupnya sendiri.
Akibatnya, mereka akan merasa kosong dan hampa hingga kehilangan semangat untuk maju dan berkembang.
2. Gangguan Emosi
Salah satu dampak buruk menjadi people pleaser adalah bisa memicu gangguan emosi.
Pasalnya, menjadi people pleaser akan membuat seseorang cenderung memendam emosi dan amarahnya, terlebih jika ia merasa sedang dimanfaatkan oleh orang lain.
3. Stres dan Gangguan Cemas
Orang people pleaser cenderung merasa bertanggung jawab dengan perasaan orang lain.
Orang dengan karakter people pleaser sering kali merasa cemas dan khawatir jika tidak bisa memenuhi keinginan orang-orang di sekitarnya.
Hal inilah yang dapat memicu terjadinya stres berlebih hingga gangguan kecemasan.
4. Harga Diri Rendah
Dampak menjadi people pleaser selanjutnya adalah semakin merasa rendah diri.
Kebutuhan terus-menerus untuk mencari persetujuan dan pengakuan dari orang lain dapat berdampak buruk pada harga diri.
People pleaser memperoleh rasa berharga dari sumber eksternal. Hal ini menyebabkan citra diri yang rapuh.
Baca Juga: Liam Payne Akui Pernah Alami Gangguan Kesehatan Mental di Masa Jaya One Direction
Upaya terus-menerus untuk memenuhi harapan orang lain membuat orang merasa tidak terpenuhi dan diremehkan.
Secara langsung berdampak negatif pada harga diri mereka keseluruhan.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV