> >

5 Masalah Kesehatan yang Dapat Diatasi dengan Botox

Kesehatan | 6 September 2024, 15:03 WIB
Kerutan Dapat Diatasi Dengan Bahan-bahan Alami (Sumber: Freepik)

Ketika komunikasi ini berkurang, otot melemah dan gejala parkinson tertentu pun berkurang.

3. Kandung kemih yang terlalu aktif

Botox adalah salah satu perawatan yang memberikan dampak signifikan untuk masalah kandung kemih yang terlalu aktif pada orang dewasa. Hal ini juga disetujui untuk mengobati kandung kemih terlalu aktif yang terkait dengan kondisi otak seperti multiple sclerosis pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia minimal 5 tahun.

Salah satu penyebab utama kandung kemih terlalu aktif adalah kontraksi otot kandung kemih yang berlebihan. Botox dapat membantu mengendurkan otot kandung kemih. 

Hal ini memungkinkan kandung kemih terisi lebih penuh dan mengurangi keinginan untuk sering buang air kecil. Walaupun botox bukan pilihan pertama untuk kandung kemih yang terlalu aktif, tetapi jika pilihan pertama seperti obat antikolinergik tidak berhasil, botox bisa menjadi pilihan. 

4. Sakit kepala kronis

Salah satu kegunaan terapeutik botox adalah mengobati migrain kronis. Pengobatan ini sederhana dan mudah, setelah disuntikkan, toksin botulinum "diambil" oleh reseptor nyeri di otot wajah, kepala, dan leher. 

Reseptor nyeri adalah neuron sensorik yang mengirimkan sinyal kimia ke otak, yang disebut neurotransmiter. Toksin botulinum memblokir neurotransmiter, sehingga mengurangi intensitas nyeri migrain.

Perawatannya terdiri dari beberapa suntikan di sekitar area wajah yang dirangsang selama migrain. Setelah pengobatan selesai, efek pereda nyeri dapat bertahan selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Gagas 'Mobil Curhat Keliling' Dukung Kesehatan Mental Gen Z

5. Mengobati blefarospasme

Orang dengan blefarospasme kehilangan kendali atas kemampuan tubuh untuk berkomunikasi dengan ganglia basal, bagian otak yang mengontrol gerakan mata. Akibatnya, mata bisa berkedip tak terkendali dan kelopak mata bisa menjadi turun.

Gerakan wajah yang tidak terkendali ini dapat mengganggu fungsi sehari-hari. Bahkan, orang dengan blefarospasme tidak bisa membuka kelopak matanya dengan baik.

Kabar baiknya, kondisi ini dapat diatasi dengan suntikan botox. Botox berperan sebagai blokade di sambungan neuromuskular, tempat di mana saraf berkomunikasi dengan otot dan menyebabkan otot-otot menjadi sedikit lumpuh, sehingga meminimalkan gerakan otot yang tidak disengaja.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU