> >

4 Bahaya Konsumsi Daging Kucing, Bisa Terpapar Aneka Penyakit Ini

Kesehatan | 9 Agustus 2024, 13:05 WIB
Tempat pemilik kos di di Sekaran, Gunungpati Semarang, Jawa Tengah (Jateng) makan daging kucing. (Sumber: KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf.)

2. Penyakit Lyme

Penyakit Lyme merupakan infeksi akibat bakteri Borrelia burgdorferi atau Borrelia mayonii. Kedua bakteri tersebut disebarkan melalui gigitan kutu kucing.

Kucing tidak menularkan Lyme pada manusia. Akan tetapi, kutu yang berpindah dari kucing ke manusia berisiko menyebabkan masalah kesehatan.

Gejala infeksi Lyme meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, hingga ruam kulit khas yang disebut eritema migrans. Masalah kesehatan ini bisa diobati, tetapi mungkin menyebabkan efek samping jangka panjang.

3. Kontaminasi daging

Kucing bukanlah hewan ternak ataupun hewan konsumsi, sehingga tidak memiliki standarisasi jaminan keamanan pangan. Daging hewan non-ternak mungkin menyebarkan meat borne disease alias penyakit yang ditimbulkan oleh kontaminasi bakteri pada daging yang dikonsumsi. 

Infeksi yang dimunculkan dari masalah ini pun beragam, mulai dari tuberculosis, brucellosis, salmonellosis, staphylococcal meat intoxication, taeniasis, trichinosis, sampai clostridiosis. 

4. Infeksi bakteri Clostridium botulinum

Bahaya makan daging kucing selanjutnya adalah risiko infeksi bakteri Clostridium botulinum. Bakteri tersebut dikatakan dapat menghasilkan racun berbahaya (toksin botulinum) dan memicu kondisi botulisme. 

Baca Juga: Pria Mengonsumsi Kucing di Semarang Diperiksa Polisi, Terungkap Fakta Baru Ini

Meski relatif jarang terjadi, infeksi yang dapat menular melalui makanan ini terhitung serius. Bakteri Clostridium botulinum menyebabkan toksin botulinum yang terbentuk dalam makanan terkontaminasi. 

Parahnya lagi, spora yang dihasilkan oleh bakteri tersebut tahan panas dan tersebar luas di lingkungan. Termasuk anaerobik, bakteri ini berkecambah, tumbuh, dan mengeluarkan racun saat tidak ada oksigen. 

Infeksi botulisme dapat memunculkan gejala sembelit, kehilangan nafsu makan, lemas, hingga kehilangan kendali kepala secara tiba-tiba. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan meninggal dunia.

 

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU