> >

Sejarah Bubur Asyura saat Peringatan 10 Muharam, Ini Maknanya

Kuliner | 16 Juli 2024, 13:12 WIB
Sejarah bubur Asyura yang dalam peringatan 10 Muharam (Sumber: Kompas.com)

Pada saat itu dimasak Bubur Asyura sebanyak lebih dari 1000 porsi sehingga dapat menembus Museum Rekor Indonesia atau Muri, dan telah tercatat dalam Rekor Muri.

Tradisi tersebut masih dilanjutkan pada masa pemerintahan saat ini dengan membuat acara sedekah Bubur Asyura di Istana Siak, pada tanggal 10 Muharam setiap tahunnya. 

Untuk Bubur Asyura khas Aceh, bahan yang gunakan, ada 41 jenis bahan dan rempah-rempah. 

Baca Juga: Niat Puasa Qada Ramadan dan Puasa Tasua serta Asyura 2024, Bolehkah Digabung?

Di antaranya sayuran, beras, jagung, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo, ketela pohon, kacang tanah, pisang dan ubi jalar. Sementara bumbu-bumbuan yang dipakai, yakni bumbu gulai, daun pandan, serai, kayu manis, dan garam.

Pembuatannya membutuhkan waktu selama tiga jam lebih sebelum disajikan untuk dibagikan kepada masyarakat.

Tradisi memasak bubur Asyura setiap tanggal 10 Muharam memang memiliki makna rasa bersyukur atas nikmat dan rezeki.

Karena dimasak secara bergotong-royong, momen ini pun menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga dan menumbuhkan jiwa sosial.

 

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, warisanbudaya.kemendikbud.go.id


TERBARU