> >

6 Tanda Kekurangan Vitamin B12, Lesu hingga Mudah Marah

Kesehatan | 9 Juli 2024, 10:47 WIB
Ilustrasi padatnya aktivitas sehari-hari yang tidak jarang membuat kita merasa lelah, letih, dan lesu. (Sumber: Dok.)

Manfaat vitamin B12 yang vital salah satunya untuk memproduksi DNA yang dibutuhkan untuk membuat sel darah merah. Tanpa zat gizi ini, sel tidak dapat membelah.

Kondisi ini menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik atau sel darah merah yang diproduksi di sumsum tulang jadi besar dan rapuh. Sel darah merah yang terlalu besar ini sulit dikeluarkan dari sumsum tulang ke sirkulasi darah. 

Dampaknya, tubuh jadi kekurangan sel darah merah dan warna kulit menjadi pucat. Kerapuhan sel darah merah  juga membuat kadar bilirubin meningkat di atas normal, sehingga tubuh jadi kekuningan.

4. Lidah meradang dan sariawan

Tanda kekurangan vitamin B12 selanjutnya adalah lidah meradang dan sariawan. Kondisi ini membuat lidah bengkak, nyeri, dan kemerahan.

Selain terasa menyakitkan, peradangan di lidah juga bisa mengganggu kenyamanan makan sampai berbicara. Tak hanya peradangan di lidah, orang yang kekurangan vitamin B12 juga acapkali mengalami masalah mulut seperti sariawan, lidah kesemutan, mulut terasa panas dan gatal.

5. Gangguan pernapasan

Kekurangan vitamin B12 yang tidak segera ditangani dapat membuat penderitanya sesak napas dan pusing. Kondisi ini dapat terjadi karena tubuh kekurangan sel darah merah yang dibutuhkan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Hal yang perlu diingat, tidak semua sesak napas dan pusing terkait dengan defisiensi zat gizi ini. Sesak napas juga bisa disebabkan gangguan pernapasan atau penyakit lainnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Kacang Arab untuk Kesehatan, Cegah Kanker hingga Lonjakan Gula Darah

6. Gangguan emosional

Suasana hati yang memburuk juga dapat menjadi tanda tubuh kekurangan vitamin B12. Penelitian menunjukkan, orang yang kekurangan vitamin B12 cenderung mengalami gangguan otak seperti depresi dan demensia.

Kondisi ini disebabkan minimnya asupan vitamin B12 menimbulkan kerusakan jaringan otak, sekaligus mengganggu sinyal dari dan menuju otak. Dampaknya, suasana hati berubah jadi murung atau sedih.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU