> >

Jaga Kesehatan saat Diet, Jangan Terlalu Benci Karbohidrat Kata Dokter Spesialis Gizi

Kesehatan | 6 Oktober 2023, 20:37 WIB
Ilustrasi melakukan diet. (Sumber: Diana Polekhina on Unsplash)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter spesialis Dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK, yang merupakan anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia, memberikan saran bagi mereka yang tengah menjalani program diet untuk menurunkan berat badan, Jumat (6/10/2023).

Ia menyarankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam konsumsi karbohidrat, yang seringkali menjadi musuh utama dalam upaya penurunan berat badan.

"Sebenarnya jangan terlalu bermusuhan sama karbohidrat. Karbohidrat masih dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktivitas dan mempertahankan konsentrasi, tetapi dalam jumlah ideal," ungkap Christopher dikutip dari Antara.

Baca Juga: 7 Tips Minum Kopi untuk Menurunkan Berat Badan Menurut Ahli Diet, Tak Hanya Kurangi Gula Saja

Sayangnya, banyak orang cenderung mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang jauh melebihi kebutuhan tubuh.

Dampaknya, tingginya kolesterol, peningkatan kadar gula darah, perut buncit, dan beragam masalah kesehatan lainnya.

Dr. Christopher juga menekankan bahwa nasi bukanlah satu-satunya penyebab masalah ini.

Makanan berminyak, makanan gorengan seperti bakwan jagung, semuanya mengandung karbohidrat. Bahkan minuman seperti teh manis juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan.

"Nasi bukan biang kerok utamanya. Temannya makanan digoreng, bakwan jagung, karbohidrat semua. Minumnya teh manis," tutur Christopher.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan telah merilis panduan berguna untuk individu yang tengah menjalani program diet.

Mereka disarankan menggunakan piring yang lebih kecil, karena ini dapat mengurangi asupan kalori hingga 22 persen.

Baca Juga: 10 Makanan yang Cocok Sebagai Menu Diet Sehat, Mudah Ditemukan di Pasar!

Selain itu, penting untuk tidak mengurangi jumlah konsumsi makanan secara drastis, yang dapat menyebabkan gejala seperti pusing, lemas, atau keringat dingin, yang berpotensi membahayakan kesehatan.

Penting juga untuk makan dengan perlahan karena otak memerlukan waktu sekitar 20 menit sebelum menyadari bahwa perut sudah kenyang.

Makan terlalu cepat dapat menyebabkan seseorang mengonsumsi lebih banyak makanan daripada yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh.

 

Kementerian Kesehatan juga menyarankan untuk menghindari menyimpan camilan tak sehat dengan meningkatkan porsi sayuran dalam makanan.

Sayuran rendah kalori dan kaya serat, yang dapat membantu seseorang merasa kenyang lebih lama.

Baca Juga: Cara Menjalani Diet Sehat dengan Hasil Optimal, Simak Penjelasan Ahli Gizi UGM Ini!

Selanjutnya, penting untuk minum air terlebih dahulu, karena terkadang tubuh kita salah mengartikan antara rasa lapar dan haus. Minum segelas air sebelum makan dapat membantu mengantisipasi hal ini.

Terakhir, untuk mencapai keberhasilan dalam program diet, sebaiknya tingkatkan aktivitas fisik, seperti menggunakan tangga, berjalan lebih jauh dari tempat parkir, berolahraga, atau beraktivitas bersama keluarga di akhir pekan.

Dengan pendekatan yang seimbang, diet yang sehat dapat membantu Anda mencapai tujuan penurunan berat badan tanpa mengorbankan kesehatan Anda.

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU