Awas! Studi Terbaru Ungkap Orang yang Duduk Berjam-jam dalam Sehari Bisa Kena Demensia
Kesehatan | 30 September 2023, 07:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Duduk lama berjam-jam dapat meningkatkan risiko terkena demensia, penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan cara berpikir.
Fakta tersebut terungkap melalui penelitian retrospektif terhadap data yang dikumpulkan dari 49.841 orang dewasa usia di atas 60 tahun yang tidak didiagnosis demensia di Biobank Inggris.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Jama Network ini dilakukan sejak 2013-2018. Responden yang datanya ada di Biobank, dipasang pelacak aktivitas pada pergelangan tangannya (wrist activity tracker/wrist accelerometer) sejak Februari 2013.
Baca Juga: Hari Alzheimer Sedunia: Apa Perbedaan Demensia dan Alzheimer?
Alat tersebut merekam semua aktivitas responden, termasuk aktivitas saat duduk atau bergerak aktif.
Peneliti akan melakukan pemantauan akhir pada pemakaian alat tersebut sejak Februari 2018, kemudian berlanjut Juli dan September 2021.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama seseorang duduk atau perilaku sedentari, semakin tinggi risiko mereka untuk mengembangkan penyakit demensia.
Perilaku sedentari adalah perilaku seseorang yang cenderung lebih banyak berdiam lama dan tidak melakukan aktivitas fisik atau menggerakkan tubuhnya. Beberapa contoh perilaku sedentari adalah duduk di depan laptop dalam kurun waktu lama atau bermain ponsel seharian.
Penelitian tersebut menyebutkan, dibandingkan dengan orang yang hanya duduk sekitar 9 jam per hari, mereka yang duduk selama 10 jam per hari memiliki risiko 1,08 kali lipat lebih tinggi untuk mengembangkan demensia.
Risiko meningkat menjadi 1,63 kali lipat lebih tinggi jika mereka duduk selama 12 jam per hari, dan bahkan lebih tinggi lagi, yaitu 3,21 kali lipat lebih tinggi, jika mereka duduk selama 15 jam per hari.
Baca Juga: September Bulan Alzheimer Dunia, Bagaimana Peran Keluarga dalam Merawat Orang dengan Demensia?
Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa semakin lama seseorang melakukan aktivitas fisik yang melibatkan pergerakan, semakin rendah risiko mereka untuk mengembangkan demensia.
Dalam analisis tambahan, ketika waktu yang dihabiskan dalam duduk diam disesuaikan, durasi harian duduk dan durasi duduk diam maksimum tidak lagi terkait dengan risiko demensia.
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa duduk untuk waktu yang lama terkait dengan risiko lebih tinggi mengembangkan demensia, sementara bergerak lebih banyak dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada
Sumber : Jama Network