Fakta Seputar Natto, Kedelai Fermentasi Bercita Rasa Khas dari Jepang yang Populer
Cerita rasa | 28 Juli 2022, 07:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Natto merupakan makanan yang terbuat dari fermentasi kedelai rebus. Makanan ini berasal dari Jepang yang belakangan populer di Indonesia.
Popularitasnya naik seiring adanya tantangan yang viral di media sosial untuk memakan natto. Sebagaimana diketahui, natto memiliki bau yang khas dan rasa yang unik. Jadi, tak semua orang bisa langsung terbiasa dengan cita rasanya.
Di Jepang, natto biasa disajikan bersama kecap asin, daun bawang, lalu dinikmati bersama nasi. Terkadang, mereka juga menyantap natto bersama dengan telur mentah. Ini karena natto umumnya jadi hidangan sarapan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang natto, berikut beberapa faktanya:
-
Natto terbuat dari kedelai yang diberi bakteri baik
Melansir Healthline, natto adalah makanan khas Jepang yang terbuat dari fermentasi kedelai rebus. Tanda fermentasi tersebut berhasil yakni ketika tekstur natto sudah berlendir, lengket, dan nampak berserabut.
Baca Juga: Makan Natto Nggak Boleh Asal-asalan, Begini Caranya!
-
Pembuatan natto secara tradisional cukup unik
Natto dibuat dengan cara membungkus kedelai rebus di dalam jerami padi yang mengandung bakteri Bacillus subtilis di permukaannya.
Proses tersebut mampu memecah protein kedelai menjadi asam glutamat yang bisa membuat teksturnya menjadi berlendir serta mengeluarkan bau yang menyengat.
-
Perubahan cara pembuatan
Seiring perkembangan waktu, pembuatan natto sedikit berbeda dengan sebelumnya. Pada awal abad ke-20, penggunaan jerami padi telah diganti dengan kotak styrofoam.
Bakteri Bacillus subtilis langsung ditambahkan ke kedelai rebus untuk melakukan proses fermentasi.
Sama seperti makanan fermentasi lainnya, natto juga kaya akan protein, vitamin, dan mineral.
Proses fermentasi tersebut dapat mengurangi zat antinutrisi sehingga menghasilkan senyawa bernutrisi yang baik untuk tubuh. Berkat hal tersebut, natto juga disebut sebagai superfood.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari
Sumber : healthline//livejapan.com