> >

Perisai Turbulensi Global: Peran Diplomasi Ekonomi Indonesia di Era Ketidakpastian Geopolitik

Opini | 20 Juni 2024, 16:08 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam KTT G20 di New Delhi, India, Sabtu (9/9/2023). (Sumber: Setkab.go.id)

Pengelolaan risiko-risiko tersebut sangatlah penting untuk menopang lembaga-lembaga yang mendukung stabilitas perekonomian Indonesia.

Pandangan geostrategis Indonesia merupakan cara yang tepat dalam memetakan risiko penurunan perekonomian global dan menjadi penyangga atau perisai dari ketegangan geopolitik.

Intervensi pemerintah dalam perekonomian diharapkan dapat menjaga kestabilan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Pada bulan Juni, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mencapai Rp16.400. Salah satu dampak volatilitas dalam pasar keuangan di Indonesia dimulai dari depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin tajam.

Volatilitas nilai mata uang rupiah tersebut berdampak pada beberapa faktor penentu ekonomi. Seperti investasi, barang-barang baku industri impor yang semakin mahal, utang luar negeri para pelaku usaha yang menambah beban perusahaan, serta inflasi yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat dan dapat meningkatkan pengangguran.

Pelemahan perekonomian global juga akan mempengaruhi ekspor dan impor dengan para mitra dagang Indonesia dan mempengaruhi Produk Domestik Bruto.

Pada saat ini, pemerintah diharapkan mengedepankan prioritas anggaran, infrastruktur dan kebutuhan ekonomi dalam negeri dengan berbagai pilihan kebijakan yang bijaksana.

Pemerintah diharapkan dapat menjaga aktivitas perekonomian lewat berbagai pilihan kebijakan secara nasional maupun secara internasional melalui diplomasi ekonomi.

Kebijakan nasional seperti fiskal dan moneter dengan prioritas yang berdasarkan pada kebaikan pertumbuhan ekonomi.

Selain pilihan kebijakan domestik, kegiatan diplomasi ekonomi menjadi salah satu kunci Indonesia dalam menyeimbangkan kepentingan dalam negeri dengan para mitra ekonomi atau mitra dagang yang stabil.

Salah satunya kawasan regional Asia-Pasifik yang menjadi salah satu kawasan penting bagi diplomasi ekonomi Indonesia.

Asia-Pasifik dapat menjadi salah satu pilihan fokus utama diplomasi ekonomi Indonesia untuk meningkatkan pembangunan kapasitas Indonesia.

Oleh karena itu, penting bagi Indonesia terus memperkuat diplomasinya dengan para mitra seperti mitra yang menjadi bagian dari ASEAN dan RCEP untuk mendukung proses koordinasi, negosiasi, dan implementasi kerja sama internasional, dengan membina sinergi antaraktor dan pemangku kepentingan serta membangun infrastruktur dan institusi diplomasi ekonomi yang kuat.

Hubungan diplomasi ekonomi kawasan regional Asia-Pasifik menjadi perlu untuk dijaga karena beberapa negara mitra ekonomi yang penting bagi Indonesia, berada di kawasan tersebut.

Seperti realisasi investasi asing langsung dari Singapura, Jepang, Tiongkok, Hongkong, Malaysia dan Korea Selatan yang masuk dalam 10 negara terbesar asal investasi di Indonesia.

Serta menjalin ekonomi diplomasi yang baik dengan negara-negara mitra dagang terbesar Indonesia seperti Tiongkok, Jepang, Singapore, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan India.

Keseimbangan dan jalinan diplomasi Indonesia yang kuat dengan negara-negara mitra ekonomi berperan penting untuk menjadi perisai dalam menghadapi turbulensi global di tengah ketidakpastian geopolitik.

 

Penulis : Redaksi-Kompas-TV

Sumber : Kompas TV


TERBARU