> >

Pengusung Pro-China Kembali Terpilih sebagai Presiden Kiribati

Kompas dunia | 23 Juni 2020, 20:00 WIB
Presiden Kiribatii, Taneti Maamau. (Sumber: AP)

KOMPAS.TV - Taneti Maamau akhirnya terpilih kembali sebagai Presiden Kiribati, Senin (22/6/2020) waktu setempat.

Terpilihnya Maamau cukup mengejutkan mengingat dia baru saja kehilangan dukungan mayoritas parlemen karena kebijakan pro-China yang diusungnya.

Maamau memang memutuskan memihak China dan menghentikan dukungan diplomatiknya dengan Taiwan.

Keputusannya tersebut diambil pada September lalu, hanya 4 hari setelah negara tetangga, Kepulauan Solomon juga menghentikan dukungan ke Taiwan.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuele Macron Kecam Intervensi Militer Turki ke Libya

Hal itu membuat Taiwan kini hanya didukung 15 negara yang mengakui mereka sebagai negara berbeda dengan China.

Pada pemilihan umum di Kiribati, Maamau meraih suara sebesar 26.053.

Dia berhasil mengalahkan sang pesaing, pengacara Banuera Berina yang mendapat suara sebanyak 17.866.

Menurut pengamat politik dari Pusat Kajuan Strategis Internasional, Greg Poling mengatakan terpilihnya Maamau tak menguntungkan Taiwan.

“Ini merupakan pukulan bagi Taiwan, dan diyakini berdampak pada Amerika Serikat (AS), Australia dan semua yang khawatir dengan pengaruh besar China di Kiribati,” ujarnya dikutip dari The Guardian.

“Pengalaman dari negara Pacific lainnya menunjukkan besarnya investasi dan pinjaman dari China cenderung melemahkan pemerintahan dan meningkatkan korupsi,” tambahnya.

Baca Juga: Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya Ingin Kuasai Sirte dan Al Jufra

Sumber dari Kiribati mengatakan saat ini yang menjadi masalah adalah kemampuan pemerintahan Maamau untuk memanfaatkan bantuan dari China untuk proyek-proyek yang lebih menguntungkan negara ketimbang donor.

Namun, menurut Perwakilan Kiribati untuk PBB, Teburoro Tito, Maamau memiliki kontrol kuat dalam menghadapi tekanan dari China.

“Saya pikir mereka (pemilih) mengerti Maamau tak hanya terhormat dan transparan, tetapi juga cukup kuat menghadapi apapun tekanan yang mungkin diberikan China,” ujarnya.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU