> >

Kisah Dokter Arab Penolong Pasien Virus Corona di Rumah Sakit Israel

Kompas dunia | 29 April 2020, 05:30 WIB
Dokter Khitam Hussein memimpin garis depan melawan wabah virus corona di Rumah Sakit Rambam dekat Haifa. Ia bekerja selama 12 jam selama berbulan-bulan (Sumber: AFP/Ahmad GHARABLI)

Ini memicu kemarahan di antara orang Arab-Israel dan minoritas lain yang melihatnya sebagai hak mereka untuk tinggal di negara itu.

Krisis kesehatan telah menghidupkan kembali perdebatan, dengan pekerja medis di garis depan, menyoroti peran warga keturunan Arab dalam masyarakat Israel.

Artis-artis terkenal Israel telah mengadakan penggalangan dana secara online untuk rumah sakit Rambam dan mengangkat Hussein sebagai simbol koeksistensi antara orang Arab dan Yahudi.

Baca Juga: Masjid Al Aqsa Di Tengah Pusaran Konflik Israel Palestina

Hussein secara telah disorot beberapa kali. Kepala partai oposisi terbesar di parlemen Israel, Yair Lapid mengkritik kebijakan Netanyahu untuk mendorong Israel sebagai negara-bangsa orang-orang Yahudi.

Ia mengatakan Netanyahu secara konsisten mengabaikan kontribusi petugas medis Arab.

"Jika ... Anda seorang dokter atau perawat Arab di rumah sakit yang tidak menutup mata dalam beberapa minggu, Anda harus tahu bahwa mereka tidak akan mengubah undang-undang negara-bangsa," kata Lapid dalam sebuah tweet baru-baru ini.

Perjuangan Hussein dianggap sebagai bentuk nyata menghancurkan garis perbedaan. Bagi Hussein, yang terpenting adalah menyelamatkan nyawa, apakah seorang pasien adalah orang Arab atau Yahudi.

Baca Juga: Cerita Dokter Relawan Corona: Anggap Saja Musuh Kita Ada di Depan

Hussein dilahirkan di kota Rameh di timur laut, tetapi sekarang tinggal di kota Karmiel di Galilea.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU