1.500 Lebih Napi Kabur usai Kerusuhan Meletus di Penjara Mozambik, 33 Tewas dan 150 Ditangkap Lagi
Kompas dunia | 26 Desember 2024, 13:34 WIBMAPUTO, KOMPAS.TV - Kerusuhan yang pecah di sebuah penjara di ibu kota Mozambik, Maputo, membuat lebih dari 1.500 napi kabur dan 33 orang tewas.
Kepala Polisi Mozambik Bernardino Rafael pada Rabu (25/12/2024) mengungkapkan, kerusuhan di penjara Maputo juga menyebabkan 15 orang terluka.
Rafael mengatakan 1.534 napi kabur dari dalam penjara, namun 150 orang bisa ditangkap lagi.
Baca Juga: Suriah Masih Membara, Pasukan Pemberontak Disergap Loyalis Bashar Al-Assad, 14 Orang Tewas
Kerusuhan sipil yang terjadi di Mozambik dipicu sengketa pemilu Oktober lalu. Pemilu tersebut memperpanjang kekuasaan Partai Frelimo yang sudah memimpin sejak 1975.
Kelompok oposisi dan pendukungnya mengeklaim pemungutan suara telah dicurangi.
Rafael menyalahkan protes di luar penjara yang disebutnya memantik kerusuhan di dalam pusat tahanan tersebut.
“Konfrontasi setelah itu telah menyebabkan 33 orang tewas, dan 15 cedera di fasilitas penjara,” ucap Rafael, dikutip dari CNN.
Namun, Menteri Kehakiman Helena Kida mengatakan kerusuhan itu dimulai dari dalam penjara dan tak ada hubungannya dengan demonstrasi di luar.
Identitas dari mereka yang tewas dan terluka masih belum diungkapkan.
Rafael juga mengungkapkan adanya upaya menjebol tahanan dari dua penjara lainnya.
Pada Senin (23/12/2024), setidaknya 21 orang terbunuh dalam kerusuhan setelah Mahkamah Agung Mozambik mengonfirmasi hasil pemilu.
Pengamat internasional juga ikut mengatakan pemilu berlangsung tidak adil dan bebas.
Menurut kelompok pengawas masyarakat, Decide Plataforma, 130 orang terbunuh dalam bentrokan dengan polisi.
Baca Juga: Negosiasi Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza Mandek, Hamas-Israel Saling Menyalahkan
Hasil sementara yang dikeluarkan Komisi Pemilu memberikan kemenangan telak kepada calon presiden Daniel Chapo dari Partai Frelimo.
Partai tersebut juga berhasil mempertahankan status mayoritas di parlemen.
Pemimpin oposisi, Venancio Mondlane, yang berada di posisi kedua dalam pemilihan presiden, telah memperingatkan bahwa Mozambik akan dilanda kekacauan jika pengadilan mengukuhkan kemenangan Partai Frelimo.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : CNN