Polisi AS Selidiki Motif Remaja Perempuan Lakukan Penembakan Mematikan di Sekolah
Kompas dunia | 18 Desember 2024, 14:17 WIB“Biarkan saja mereka,” tegas Wali Kota Satya Rhodes-Conway.
Peristiwa ini terjadi di Abundant Life, yaitu sekolah Kristen yang memiliki jenjang dari prasekolah hingga sekolah menengah. Mereka memiliki sekitar 420 siswa yang belajar di sana.
Mackenzie Truitt, warga yang datang ke lokasi peringatan untuk menunjukkan keprihatinan, meletakkan tanaman poinsettia merah di sekolah untuk menghormati para korban pada hari Selasa. Dia mengatakan saudara laki-lakinya adalah lulusan sekolah itu dan beberapa temannya terluka.
Baca Juga: Kuasa Hukum Keluarga Siswa SMK Korban Penembakan Polisi Minta Kapolrestabes Semarang Dicopot
“Hati saya hancur karena saya tahu betapa hebatnya anak-anak ini,” kata Truitt. “Saya tahu betapa takutnya semua orang. Tidak dapat menghubungi orang-orang tertentu. Benar-benar menakutkan harus menghadapi situasi itu,” ujarnya.
Barbara Wiers, Direktur Hubungan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah di Wisconsin, mengatakan sekolah tersebut tidak memiliki detektor logam tetapi menggunakan kamera dan tindakan pengamanan lainnya.
Barnes mengatakan polisi sudah berbicara dengan ayah penembak dan anggota keluarga lainnya dan menggeledah rumah penembak. Ia menyebutkan bahwa keluarga pelaku mau bekerja sama dengan kepolisian dan bersedia digeledah.
Menurutnya, orang tua penembak sudah bercerai dan berbagi hak asuh bersama atas anak mereka. Tetapi penembak diketahui sehari-hari tinggal bersama ayahnya yang berusia 42 tahun.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Associated Press