> >

Hizbullah Ternyata Kesulitan Rezim Bashar Al-Assad di Suriah Jatuh, Rute Pasokan Senjatanya Terputus

Kompas dunia | 16 Desember 2024, 20:20 WIB
Pemimpin Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, pada 2016. Qassem, Senin (30/9/2024), menyatakan Hizbullah akan terus melawan Israel dan siap menghadapi pertempuran panjang. (Sumber: Middle East Monitor)

BEIRUT, KOMPAS.TV - Pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengungkapkan, jatuhnya rezim Bashar Al-Assad di Suriah telah memberikan kesulitan bagi kelompoknya.

Pada Sabtu (14/12/2024), Naim Qassem mengatakan bahwa rute pasokan persenjataan lewat Suriah telah terputus.

Rezaim Bashar Al-Assad telah digulingkan pada Minggu (10/12/2024) oleh pasukan pemberontak Suriah dalam sebuah serangan cepat.

Baca Juga: Kakek di Gaza yang Jadi Sensasi Media Sosial Tewas karena Serangan Israel, Beri Pesan Penuh Haru

Pada pernyataannya, Qassem tak mengungkapkan nama Assad, tetapi menegaskan Hizbullah tak bisa menghakimi kekuatan baru di Suriah hingga stabil, dan mengambil posisi yang jelas.

Meski begitu, ia berharap bahwa rakyat Lebanon dan Suriah, serta pemerintahannya akan melanjutkan kerja sama.

“Ya, Hizbullah telah kehilangan rute pasokan militer yang melewati Suriah pada fase ini, namun kehilangan ini adalah detail dari pekerjaan perlawanan,” ujar Qassem dikutip dari The Times of Israel.

“Rezim yang baru bisa datang dan rute ini akan kembali normal, dan kami akan mencoba mencari cara lain,” tambahnya.

Suriah menyediakan jalur darat bagi pelindung Hizbullah, Iran, untuk mengirim konvoi senjata ke Lebanon.

Konvoi semacam itu sering menjadi sasaran serangan udara Israel, namun Hizbullah mampu mempersenjatai diri mereka sendiri.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : The Times of Israel


TERBARU