> >

Pemimpin Oposisi Israel Tuduh Netanyahu Perpanjang Perang Gaza demi Kepentingan Politik

Kompas dunia | 22 November 2024, 22:49 WIB
Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, hari Rabu, 22/5/2024, mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menerima Palestina sebagai negara dengan syarat dan jaminan tertentu. (Sumber: Anadolu)

Konflik di Gaza, yang dimulai sejak Oktober tahun lalu, telah menewaskan lebih dari 44.000 orang, mayoritas wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 104.000 orang lainnya. 

Israel juga menghadapi tuduhan genosida akibat blokade bantuan kemanusiaan dan serangan yang terus berlangsung.

Kecaman internasional terus meningkat, terutama setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada Kamis (21/11/2024) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga menghadapi tuntutan kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Langkah ini mencerminkan tekanan internasional yang semakin besar terhadap kebijakan agresif Israel di Gaza.

Baca Juga: Konflik Israel-Hizbullah Makin Memanas, 52 Orang Tewas dalam Serangan Udara di Lebanon

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada

Sumber : Anadolu


TERBARU