> >

Dampak Pembersihan Etnis di Utara Gaza, Pejabat UNRWA: Tempat Tinggal Masyarakat Kini Jadi Kuburan

Kompas dunia | 7 November 2024, 17:02 WIB
Masyarakat Palestina berjalan di antara reruntuhan hasil serangan Israel di kamp pengungsian Jabaliya, utara Jalur Gaza, 30 Mei 2024. (Sumber: Enas Rami/Associated Press)

GAZA, KOMPAS.TV - Pejabat Agensi Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Louise Wateridge menyampaikan, keprihatinan atas pembersihan etnis di utara Jalur Gaza oleh Israel.

Wateridge menyebut, lingkungan utara Gaza yang menjadi tempat tinggal "sebuah masyarakat" kini telah "menjadi kuburan."

Militer Israel mengepung utara Gaza tanpa membolehkan bantuan masuk sejak awal Oktober 2024 lalu.

Militer Israel kemudian mengusir puluhan ribu penduduk utara Gaza ke selatan.

Baca Juga: Israel Jatuhkan 85.000 Ton Bom di Gaza Sejak Oktober 2023 dan 5,6 Kali Lipat Bom Atom Hiroshima

"Di sepanjang utara Gaza, tidak bisa dijelaskan di mana kehancuran ini dimulai atau berakhir," kata Louise Wateridge via media sosial X, Kamis (7/11/2024).

"Dari mana saja Anda memasuki Kota Gaza, rumah, rumah sakit, sekolah, klinik, masjid, apartemen, restoran - semuanya rata dengan tanah," katanya.

Ribuan penduduk diperkirakan masih terjebak di utara Gaza dan terancam serangan intens Israel.

Dinas Pertahanan Sipil Gaza mengaku belum bisa mengirimkan tim ke utara Gaza.

Lembaga tersebut menyebut tentara Israel mengusir seluruh elemen pertahanan sipil dari utara Gaza.

Militer Israel dilaporkan hendak memisahkan wilayah utara dari seantero enklav tersebut.

Al Jazeera melaporkan, Israel berencana memisahkan wilayah utara dengan batas hingga Kota Gaza, sekaligus mengusir masyarakat utara Gaza secara permanen dari rumahnya.

Pada Kamis (7/11), Lembaga Penyiaran Israel pun menyatakan, militer tidak akan membiarkan penduduk Gaza kembali ke utara.

Israel menyebut bantuan kemanusiaan akan dibolehkan masuk ke selatan dan "tidak ada warga sipil yang tersisa" di utara Kota Gaza.

Pernyataan Lembaga Penyiaran Israel ini dinilai sebagai pengakuan resmi pertama Tel Aviv atas rencana mengusir penduduk utara Gaza secara permanen. 

Baca Juga: Arab Saudi: Serangan Israel di Gaza Itu Genosida, Tidak Akan Buka Hubungan sampai Palestina Merdeka

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU