Sekjen PBB: Pembunuhan Jurnalis sejak Perang Gaza Dimulai Lagi Tidak Dapat Diterima
Kompas dunia | 1 November 2024, 20:05 WIBBaca Juga: PBB Khawatirkan Dugaan Pengiriman Personel Militer Korea Utara ke Rusia
"Suara jurnalis harus dilindungi dan kebebasan pers harus dijaga," ucap Guterres.
Sekjen PBB itu kembali menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.
Ia mendesak pembebasan seluruh sandera secara tanpa syarat dan penyaluran bantuan kemanusiaan yang efektif ke wilayah-wilayah terdampak.
"Sudah saatnya untuk gencatan senjata segera di Gaza dan Lebanon dengan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, pengiriman bantuan kemanusiaan yang efektif, dan kemajuan yang tidak dapat diubah lagi menuju solusi dua negara," tegasnya.
Berdasarkan data dari Sindikat Jurnalis Palestina, sebanyak 173 jurnalis telah tewas sejak perang kembali meletus pada 7 Oktober 2023.
Jumlah korban jiwa yang semakin meningkat ini mencerminkan risiko besar yang dihadapi pekerja media dalam meliput konflik.
Selain korban jurnalis, data kesehatan setempat menunjukkan lebih dari 43.200 warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas sejak Israel melancarkan ofensif besar-besaran di Gaza.
Lebih dari 101.600 warga sipil lainnya dilaporkan terluka dalam serangan-serangan tersebut.
Saat ini, Israel menghadapi tuntutan genosida di Pengadilan Internasional terkait tindakannya di Gaza. Kasus ini semakin menambah tekanan.
Baca Juga: PBB: Krisis Myanmar Makin Parah, Konflik Makin Berdarah dan Jaringan Kriminal Makin Tidak Terkendali
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya
Sumber : Anadolu