Kim Jong-Un Buru Penyebar Kabar Tentara Korea Utara Bantu Rusia Perang di Ukraina, Mahasiswa Diawasi
Kompas dunia | 1 November 2024, 15:29 WIB“Pada 23 Oktober, mahasiswa di universitas saya diminta secara anonim melaporkan siapa pun yang menyebarkan rumor tersebut,” tutur mahasiswa itu.
"Saat ini, masing-masing fakultas mengadakan pertemuan untuk mencari tahu siapa yang menyebarkan rumor itu," ujarnya.
Ia mengatakan kementerian menjamin menjaga kerahasiaan mengenai siapa yang melaporkan sesama rekannya.
Menurut mahasiswa tersebut, dengan tersebarnya kabar itu, keluarga para anggota militer mulai mempertanyakan keberadaan anak-anak mereka yang melakukan wajib militer.
Untuk meredakannya, Kementerian mencoba membantah laporan tersebut dan menyebutnya sebagai rumor demi menghindari kepanikan.
“Kabar partisipasi tentara Korea Utara pada perang di Ukraina mulai tersebar sekitar 10 Oktober, dimulai dari universitas di Pyongyang,” katanya.
“Ada banyak anak-anak dari perwira berpangkat tinggi di universitas tersebut, jadi berita penting yang tak begitu diketahui publik, bisa cepat tersebar di antara mereka,” katanya.
Sementara itu, menurut sumber yang merupakan penduduk Ryanggang, keluarga militer mulai panik dan mencoba menghubungi agar bisa berkomunikasi dengan anak mereka yang sedang wajib militer.
“Keluarga mereka mulai kebingungan setelah tahu bahwa Kim Jong-un telah mengirim pasukan ke Ukraina,” ujarnya.
Baca Juga: AS Ancam Tentara Korea Utara, Bakal Pulang di Kantong Jasad jika Bantu Rusia Perang di Ukraina
Ia menambahkan bahwa sebenarnya kemungkinan keterlibatan Korea Utara di Ukraina telah menyebar saat pertemuan Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurutnya saat itu warga Korea Utara tak memperhatikan, dan hanya sekadar menganggapnya sebagai rumor.
“Saat ini, trennya hanya memiliki satu anak di keluarga, jadi jika anak pergi ke militer dan tewas, maka garis keluarga akan terputus,” ucap sumber itu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Radio Free Asia