Rusia Klaim Kuasai Permukiman di Kharkiv, Lavrov Tegaskan Komitmen "Operasi Militer" di Ukraina
Kompas dunia | 30 Oktober 2024, 18:50 WIBSelain mempertegas komitmen Rusia, Lavrov mengkritik keras negara-negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat.
Ia menuduh Barat terus memperkuat tekanan terhadap Rusia melalui "perang hibrida" yang menyeluruh.
Lavrov menyatakan usaha negara-negara Barat untuk mereduksi kekuatan Rusia akan menemui jalan buntu.
"Barat kolektif, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah mempercepat upayanya untuk mengisolasi Rusia dan mengerahkan perang hibrida terhadap negara kami. Washington dan sekutu NATO-nya bahkan secara terbuka menyatakan keinginan mereka untuk ‘mengakhiri’ Rusia. Namun, seluruh upaya ini pasti akan gagal," ujarnya.
Lavrov juga menyatakan ketidakpuasannya terhadap dukungan Barat kepada pemerintahan Ukraina yang ia anggap telah melanggar hak-hak fundamental warga di wilayah Donbass dan Novorossiya.
Menurutnya, pemerintah Ukraina yang didukung negara-negara Barat telah merusak hak-hak warga di kedua wilayah tersebut, yang ia sebut sebagai hak yang dijamin oleh Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Lavrov juga mengkritik tindakan Kiev yang ia anggap menganiaya Gereja Ortodoks Ukraina.
"Penganiayaan terhadap Gereja Ortodoks Ukraina adalah bukti lain dari hal ini, hal itu juga merupakan pelanggaran Piagam PBB, yang mengharuskan penghormatan terhadap hak asasi manusia tanpa memandang ras, jenis kelamin, bahasa, dan agama," ucapnya.
Baca Juga: Laporan Intelijen Korea Selatan: Pasukan Korea Utara Diduga Telah Dikerahkan ke Garis Depan Rusia
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Anadolu/TASS