Korea Utara Ledakkan Jalan Menuju Korea Selatan, Simbol Kerja Sama Kedua Negara
Kompas dunia | 15 Oktober 2024, 22:57 WIBJuru bicara JCS Korea Selatan menyebut "kemungkinan besar Korea Utara tidak akan melakukan aksi 'pamer' lainnya dengan peledakan."
"Meledakkan jalur darat antar-Korea ini bisa menjadi tindakan terakhir mereka setelah menghancurkan simbol kerja sama lainnya, seperti kantor penghubung bersama antar-Korea," ujarnya.
TASS melaporkan, kantor penghubung itu diledakkan pada 2020 karena Seoul dinilai tidak mampu menghentikan penyebaran selebaran yang mengkritik otoritas Korea Utara.
Seoul berspekulasi tembok beton mungkin akan dibangun di bekas jalan-jalan yang diledakkan itu.
Minggu lalu, militer Korea Utara mengumumkan rencananya untuk "memisahkan sepenuhnya" wilayahnya dari Korea Selatan, dan langkah tersebut telah diberitahukan kepada militer Amerika Serikat guna "mencegah kesalahan penilaian dan konflik tak sengaja."
Baca Juga: Kim Jong-Un Disebut Bersiap Hancurkan Jalanan Inter-Korea di Bagian Korea Utara
Jalur Gyeongui menghubungkan Paju dengan Kaesong, sementara jalur Donghae terletak di pantai timur. Kedua jalur ini merupakan simbol penting dari kerja sama antar-Korea yang terjalin pada awal 2000-an.
Menurut The Korea Times, koridor transportasi barat sebelumnya digunakan untuk menghubungkan Korea Selatan dengan kompleks industri Kaesong, yang operasinya dihentikan pada 2016.
Terakhir kali digunakan pada tahun 2020, ketika pejabat Korea Selatan meninggalkan kantor penghubung antar-Korea karena pandemi Covid.
Adapun jalur timur digunakan untuk bantuan pangan dan perjalanan wisata ke Gunung Kumgang, tetapi sudah tidak aktif sejak 2008.
Awal tahun ini, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memerintahkan agar semua saluran di perbatasan antar-Korea, ditutup.
Media Korea Selatan melaporkan, Korea Utara telah menanam ranjau di jalur barat dan timur serta menghapus lampu penerangan di sana.
Pada Juni, media melaporkan Korea Utara telah menghapus bantalan rel di pantai timur.
Menurut pihak Korea Selatan, Korea Utara telah memperkuat perbatasan sejak April lalu, dan ada spekulasi Pyongyang sedang membangun penghalang anti-tank atau tembok di sepanjang perbatasan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Yonhap/TASS