> >

Uni Eropa Kutuk Serangan Israel terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon

Kompas dunia | 15 Oktober 2024, 00:40 WIB
Seorang prajurit Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) memegang bendera PBB saat mengawasi ekskavator Israel yang berusaha menghancurkan terowongan Hizbullah di dekat Desa Mays Al-Jabal, dekat perbatasan Lebanon-Israel, 13 Desember 2019. (Sumber: Hussein Malla/Associated Press)

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat. Perang tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan mengungsikan sekitar 90% dari populasinya yang berjumlah 2,3 juta orang.

Sudah lebih dari setahun sejak militan pimpinan Hamas melubangi pagar keamanan Israel dan menyerbu pangkalan militer dan komunitas pertanian, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel. Hingga kini Hamas masih menahan sekitar 100 tawanan di dalam Gaza, yang sepertiganya diyakini telah tewas.

Baca Juga: Netanyahu Tuduh UNIFIL Jadi Tameng Manusia, Desak PBB Tarik Pasukan dari Selatan Lebanon

Kecaman terhadap serangan Israel kepada pasukan penjaga perdamaian PBB juga datang dari Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon. Luxon mengutuk serangan yang ditargetkan pada pasukan PBB. 

"Benar-benar tidak dapat diterima jika Israel menargetkan pasukan penjaga perdamaian PBB," kata Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon kepada wartawan di Wellington, Senin (14/10/2024). 

"Saya pikir seluruh dunia marah karena Israel menargetkan fasilitas PBB. Mereka berada di sana dalam misi penjaga perdamaian untuk mencoba menjaga perdamaian di perbatasan itu," katanya.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU