> >

Biden: Saya Tidak Tahu Apakah Israel Menunda Perjanjian Damai untuk Pengaruhi Pemilu AS

Kompas dunia | 5 Oktober 2024, 11:41 WIB
Presiden Joe Biden berbicara saat tampil mendadak untuk menjawab pertanyaan selama pengarahan harian di Gedung Putih di Washington, Jumat, 4 Oktober 2024. (Sumber: Foto AP/Susan Walsh)

Baru minggu lalu, AS, Prancis, dan sekutu lainnya bersama-sama menyerukan gencatan senjata antara Israel-Hizbullah selama 21 hari, dan berharap Israel akan menyambut baik jika tidak sepenuhnya mendukung rencana tersebut. 

Sebaliknya, Netanyahu secara terbuka menolaknya, memberi tahu para pemimpin yang berkumpul di Majelis Umum PBB bahwa Israel akan terus menyerang Hizbullah sampai semua tujuan mereka tercapai.

Israel telah maju dalam dua front perang: menewaskan para pemimpin tinggi Hizbullah dan melakukan serangan darat ke Lebanon, serta melakukan serangan di Gaza yang menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak. Selain perang di dua medan tersebut, Israel juga berjanji untuk membalas serangan rudal balistik Iran minggu ini.

Harga minyak naik 5% pada hari Kamis karena kekhawatiran meningkat bahwa Israel akan menyerang fasilitas minyak Iran sebagai balasan. Lonjakan harga gas yang begitu dekat dengan pemilu akan menjadi pukulan bagi Harris, terutama setelah berita ekonomi yang kuat pada hari Jumat.

Biden mengatakan belum ada keputusan mengenai jenis tindakan balasan yang akan mereka berikan terhadap Iran, meskipun ia menyatakan, "Saya pikir jika saya berada di posisi mereka, saya akan memikirkan alternatif lain selain menyerang ladang minyak."

Baca Juga: Iran Tebar Ancaman ke Israel, Akan Serang Instalasi Energi jika Tel Aviv Lakukan Serangan Balasan

Meskipun sudah lama saling kenal, keduanya tidak dekat dan tidak terlalu bersahabat. Ketika Biden mengunjungi Israel sebagai wakil presiden di bawah Barack Obama, dia dan pejabat AS lainnya terkejut dengan pengumuman pemerintah Israel tentang pemukiman Yahudi baru di Tepi Barat, sesuatu yang sangat ditentang oleh pemerintah AS.

Meskipun demikian, Biden tetap konsisten dalam mendukung pertahanan dan keamanan Israel. Setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober di Israel, ia memeluk Netanyahu di landasan bandara di Tel Aviv. Sejak saat itu, dengan beberapa pengecualian, Biden telah mendukung transfer senjata AS kepada Israel. 

"Israel memiliki hak untuk membalas serangan kejam terhadap mereka, tidak hanya dari Iran, tetapi dari semua orang mulai dari Hizbullah hingga Houthi," kata Biden pada hari Jumat. "Tetapi faktanya adalah mereka harus jauh lebih berhati-hati dalam menangani korban sipil," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU