Satu Keluarga Termasuk Dua Anak Kecil Tewas akibat Serangan Israel di Tepi Barat
Kompas dunia | 5 Oktober 2024, 09:29 WIB“Ini adalah pekerjaan pendudukan kriminal, yang tidak memperhitungkan keberadaan anak atau wanita, atau orang tua atau muda," katanya, saat berdiri di dalam kafe yang hancur akibat ledakan itu. "Semuanya diperbolehkan bagi mereka,” ujarnya.
Pada hari Jumat, paramedis mencari puing-puing di dalam kedai kopi yang hancur akibat ledakan itu, dan mereka mengumpulkan sisa-sisa jasad manusia ke dalam kotak-kotak kecil.
Anak laki-laki dan laki-laki muda berjalan di antara reruntuhan toko, dengan lubang-lubang di langit-langit dan puing-puing menutupi tanah, menggali melewati perabotan berlumuran darah dan balok-balok besi yang copot untuk mencari apa pun yang bisa diselamatkan.
Militer Israel mengatakan serangan itu menewaskan sedikitnya sembilan militan yang berkumpul untuk merencanakan serangan terhadap Israel. Namun tuduhan itu tanpa disertai bukti bahwa orang-orang yang diserang telah terlibat dalam serangan terhadap warga sipil Israel.
Baca Juga: Tentara Israel Serbu Kantor Al-Jazeera di Tepi Barat, Upaya Pembungkaman Oleh Zionis?
Israel juga mengatakan seorang "agen kunci" Jihad Islam tewas dalam serangan itu. Tulkarem, yang dikenal sebagai sarang militansi Palestina, sering menjadi sasaran serangan militer Israel.
Ratusan pelayat memadati jalan-jalan kamp pada hari Jumat selama pemakaman massal untuk 18 orang yang tewas, beberapa di antaranya mengibarkan bendera Hamas. Hamas tidak mengklaim salah satu dari korban tewas sebagai pejuangnya, tetapi merilis pernyataan yang mengutuk serangan itu dan menyerukan warga Palestina di Tulkarem untuk bangkit.
“Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras hilangnya nyawa dalam serangan udara Israel di kamp Tulkaram dan menyerukan kepatuhan ketat terhadap hukum internasional yang mengharuskan perlindungan warga sipil dan infrastruktur sipil,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, seperti dikutip dari The Associated Press.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Associated Press