> >

Serangan Udara Israel Guncang Pinggiran Beirut dan Putus Jalur Utama ke Suriah

Kompas dunia | 4 Oktober 2024, 21:35 WIB
Seorang pria berlari dengan latar asap yang membubung usai serangan udara Israel menghantam Dahiyeh, Beirut, Lebanon, Jumat (4/10/2024). (Sumber: AP Photo/Hassan Ammar)

 

BEIRUT, KOMPAS.TV - Israel melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran ke pinggiran selatan Kota Beirut, Lebanon pada Kamis (3/10/2024) malam.

Serangan itu memutus jalur perbatasan utama antara Lebanon dan Suriah yang digunakan oleh puluhan ribu warga sipil yang melarikan diri dari gempuran udara Israel. 

Ledakan di wilayah selatan Beirut tersebut menciptakan kepulan asap dan api besar yang menerangi langit malam, serta mengguncang bangunan yang berada dalam radius beberapa kilometer jauhnya di ibu kota Lebanon itu.

Militer Israel belum memberikan pernyataan terkait target yang disasar dalam serangan itu, dan hingga saat ini belum ada informasi mengenai korban jiwa.

Baca Juga: Korban Tewas Serangan Israel di Lebanon Capai 2.000 Orang, 127 di antaranya Anak-Anak

Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan lebih dari 10 serangan udara berturut-turut menghantam area tersebut.

Di sisi lain, militer Israel menyebut Hizbullah telah menembakkan sekitar 100 roket ke Israel pada Jumat (4/10/2024).

Militer Israel juga mengeklaim serangan pada Kamis ke Beirut menewaskan Mohammed Rashid Skafi, kepala divisi komunikasi Hizbullah, organisasi politik dan paramiliter Lebanon.

Menurut militer Israel, Skafi adalah “teroris senior Hizbullah yang memimpin unit komunikasi sejak tahun 2000” dan memiliki hubungan erat dengan para pejabat tinggi Hizbullah.

Serangan pada Kamis yang terjadi di perbatasan Lebanon-Suriah, sekitar 50 kilometer sebelah timur Beirut, juga menyebabkan penutupan jalur di dekat perlintasan perbatasan Masnaa, salah satu titik perlintasan tersibuk.

Baca Juga: Meski Diincar Israel, Pemimpin Tertinggi Iran Tetap Muncul di Depan Publik, Sampaikan Hal Ini

Israel mengklaim perlintasan tersebut digunakan Hizbullah untuk mengangkut peralatan militer melintasi perbatasan.

Mereka berdalih menargetkan sebuah terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan senjata dari Iran dan sekutu-sekutunya ke Lebanon.

Hizbullah, yang menerima sebagian besar persenjataannya dari Iran melalui Suriah, memiliki kehadiran di kedua sisi perbatasan dan terlibat dalam pertempuran mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar Assad.

Video dari Associated Press menunjukkan dua kawah besar di kedua sisi jalan, sementara orang-orang terlihat keluar dari kendaraan mereka dan berjalan kaki menyeberangi perbatasan, sambil membawa barang-barang pribadi mereka.

Baca Juga: Sejarah Perseteruan Hizbullah dan Israel, Dimulai sejak Invasi Tel Aviv ke Lebanon 1982

Puluhan ribu warga Lebanon telah menyeberang ke Suriah dalam dua minggu terakhir untuk menghindari perang.

Serangan ini terjadi setelah Israel memerintahkan penduduk di Lebanon selatan, mencakup wilayah yang melampaui zona penyangga yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah perang satu bulan antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006.

Pada Selasa (1/10/2024), Israel melancarkan invasi darat ke Lebanon. Pasukan Israel bentrok dengan pasukan Hizbullah di jalur sempit sepanjang perbatasan.

Serangkaian serangan yang dilakukan sebelum invasi tersebut menewaskan beberapa tokoh penting Hizbullah, termasuk pemimpin lama kelompok tersebut, Hassan Nasrallah.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU