> >

Serangan Israel di Sebuah Rumah Lebanon Tewaskan 23 Pekerja dan Keluarga Suriah, Mayoritas Anak-Anak

Kompas dunia | 26 September 2024, 21:15 WIB
Seorang pekerja tanggap darurat memotong balok beton saat mencari korban selamat di lokasi serangan udara Israel di Kota Maisara, utara Beirut, Rabu (25/9/2024). (Sumber: AP Photo)

Para milisi telah menembakkan ratusan roket ke Israel, dan hari Rabu menargetkan Tel Aviv untuk pertama kalinya dengan rudal jarak jauh yang berhasil dicegat.

Tanggapan dari Pihak-Pihak Terkait

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sedang melakukan perjalanan ke AS untuk menghadiri Sidang Umum PBB, belum memberikan tanggapan terhadap proposal gencatan senjata. 

Namun, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan Israel akan terus berperang "dengan kekuatan penuh hingga kemenangan diraih."

Hizbullah juga belum merespons proposal tersebut. Kelompok militan ini menegaskan bahwa mereka hanya akan menghentikan serangannya jika ada gencatan senjata di Gaza, yang tampaknya sulit dicapai meskipun negosiasi selama berbulan-bulan telah dipimpin oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar.

Baca Juga: Serbuan Darat Israel ke Lebanon Segera Terjadi, AS dan Sekutu Tel Aviv Minta Gencatan Senjata

Asap mengepul dari serangan udara Israel terhadap desa-desa di distrik Nabatiyeh, terlihat dari kota selatan Marjayoun, Lebanon, Senin, 23 September 2024. (Sumber: AP Photo/Hussein Malla)

Korban di Kedua Sisi Konflik

Serangan Israel sejak hari Senin telah membunuh lebih dari 630 orang di Lebanon, menurut otoritas kesehatan setempat, yang mengatakan sekitar seperempat dari korban adalah perempuan dan anak-anak. Beberapa orang juga terluka akibat pecahan peluru di Israel.

Militer Israel mengatakan telah menyerang 75 lokasi di seluruh Lebanon bagian selatan dan timur semalam. Setidaknya 45 proyektil ditembakkan dari Lebanon pada Kamis pagi, semuanya berhasil dicegat atau jatuh di area terbuka, kata militer Israel.

Hizbullah mulai menembakkan roket ke Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober memicu perang di Gaza, dengan tujuan mengalihkan perhatian pasukan Israel. Baik Hizbullah maupun Hamas adalah sekutu dekat Iran.

Pertempuran ini telah menewaskan puluhan orang di Israel dan membuat puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan. Israel bersumpah akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mengembalikan keamanan bagi warganya, dan telah menggerakkan ribuan pasukan ke perbatasan utara sebagai persiapan untuk kemungkinan operasi darat.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU