> >

Topan Yagi Sebabkan Banjir dan Tanah Longsor di Vietnam, Korban Tewas Capai 199 Orang

Kompas dunia | 12 September 2024, 18:43 WIB
Orang-orang membawa barang bawaan mereka dan berjalan di jalan yang banjir setelah Topan Yagi di Hanoi, Vietnam pada Kamis, 12 September 2024. (Sumber: AP Photo/Hau Dinh)

HANOI, KOMPAS.TV - Topan Yagi yang melanda Vietnam dan menyebabkan banjir serta tanah longsor telah memakan 199 korban tewas.

Selain korban tewas, VNExpress juga melaporkan bahwa 128 orang masih hilang dan lebih dari 800 orang terluka.

Di ibu kota, banjir akibat meluapnya Sungai Merah mulai surut meski banyak wilayah yang masih tergenang air setinggi leher di beberapa tempat.

Di distrik Tay Ho, Hanoi, warga menerobos air berlumpur berwarna cokelat di atas lutut untuk berjalan di sepanjang satu jalan, setelah kendaraan yang mereka tumpangi tak bisa melaju.

Selain itu ada warga yang mendayung sekoci untuk mengamankan barang-barang milik mereka agar tidak basah terkena air. 

Selain menyebabkan korban jiwa, banjir juga menghantam sektor bisnis di kota Hanoi.

“Saya tidak bisa berbisnis saat banjir seperti ini,” kata Mai Anh, pemilik toko roti yang usahanya tak bisa beroperasi karena banjir, dikutip dari Associated Press.

“Semua barang di toko saya hancur," imbuhnya.

Baca Juga: Korban Topan Yagi di Vietnam Capai 141 Jiwa, Sebuah Dusun Lenyap Disapu Banjir

Banjir di Hanoi ini disebut sebagai yang terburuk dalam dua dekade terakhir yang membuat pemerintah memutus aliran listrik serta air.

“Sangat sulit. Kami bahkan belum bisa menilai kerusakannya karena banjir datang begitu cepat," kata Hoang Anh Tu, pemilik toko bir.

Bencana yang melanda Vietnam ini kemudian menarik simpati dari negara lain. Australia disebut telah memberikan bantuan senilai 2 juta dolar AS (Rp30 miliar) untuk tanggap darurat.

Saat ini, tim penyelamat pun masih terus mencari korban yang hilang serta menyelamatkan warga yang rumahnya masih terkepung banjir.

Topan Yagi merupakan topan terkuat yang melanda Vietnam pekan lalu. Topan tersebut menghantam daratan pada Sabtu (7/9/2024) dengan kecepatan angin hingga 149 km/jam yang diikuti dengan hujan lebat.

Jumlah korban tewas melonjak awal minggu ini ketika banjir bandang menyapu seluruh Dusun Lang Nu di Provinsi Lao Cai, Vietnam utara, Selasa.

Ratusan personel penyelamat bekerja tanpa lelah pada Rabu untuk mencari korban selamat, tetapi hingga Kamis pagi, 53 warga desa masih hilang. VNExpress melaporkan, tujuh mayat lainnya ditemukan, sehingga jumlah korban tewas di sana menjadi 42.

Para ahli mengatakan badai seperti Topan Yagi menjadi lebih kuat karena terjadinya perubahan iklim sehingga air laut yang lebih hangat menyediakan lebih banyak energi untuk bahan bakar badai yang menyebabkan angin kencang dan curah hujan yang lebih deras. 

Baca Juga: Korban Topan Yagi di Vietnam Hampir 200 Orang, Badai Kuat Disebut Terkait Penghangatan Laut

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU