> >

Dewan Keamanan PBB Kecam Serangan Militer Israel terhadap Pekerja Kemanusiaan

Kompas dunia | 30 Agustus 2024, 21:30 WIB
Pertemuan Dewan Keamanan tentang perang di Gaza di markas besar PBB, Rabu, 29/5/2024. Dewan Keamanan PBB hari Kamis, 29/8/2024, waktu New York mengecam keras serangan militer Israel yang menembaki kendaraan Program Pangan Dunia (WFP) di sebuah pos pemeriksaan. (Sumber: AP Photo)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Dewan Keamanan PBB mengecam keras serangan militer Israel yang menembaki kendaraan Program Pangan Dunia (WFP) di sebuah pos pemeriksaan, yang menyebabkan organisasi tersebut menghentikan sementara pergerakan stafnya di Gaza, Kamis (29/8/2024).

"Kami sangat khawatir dengan laporan kemarin bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menembaki kendaraan WFP berulang kali," ujar Wakil Tetap Amerika Serikat (AS) di PBB, Robert Wood, dalam sesi Dewan Keamanan seperti laporan Anadolu, Jumat (30/8).

Wood mengungkapkan Israel telah memberi tahu AS bahwa "mereka sedang menyelidiki insiden ini, yang menurut tinjauan awal mereka disebabkan oleh kesalahan komunikasi antara unit IDF."

Ia menekankan AS mendesak Israel "segera memperbaiki masalah dalam sistem mereka yang memungkinkan insiden ini terjadi."

Wood menuntut Israel "tidak hanya bertanggung jawab atas kesalahan mereka, tetapi juga mengambil tindakan konkret untuk memastikan IDF tidak menembaki personel PBB lagi."

Ia juga menyerukan agar semua serangan dan retorika yang mengancam terhadap PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya dihentikan, karena hal ini menempatkan "para pekerja kemanusiaan dalam risiko yang lebih besar, baik di Gaza maupun secara global."

Ia juga menyoroti pentingnya kampanye vaksinasi polio yang akan dilaksanakan di Gaza dan mendesak Israel "menghindari perintah evakuasi selama periode ini."

Baca Juga: Tim Israel Tinggalkan Perundingan Gaza tanpa Hasil, Netanyahu Ngotot Duduki Koridor Philadelphi

Dewan Keamanan PBB hari Kamis, 29/8/2024, waktu New York mengecam keras serangan militer Israel yang menembaki kendaraan Program Pangan Dunia (WFP) di sebuah pos pemeriksaan (Sumber: WFP)

"Intinya adalah bahwa para pekerja kemanusiaan di lapangan, termasuk lembaga-lembaga PBB dan LSM lainnya, harus diberi ruang dan kondisi keamanan untuk mendistribusikan vaksin," tambahnya.

James Kariuki, perwakilan Inggris di PBB, juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap lokasi vaksinasi dan mengecam perintah evakuasi Israel yang "menyebabkan kekacauan lebih lanjut, membuat warga Palestina tidak memiliki tempat yang aman."

"Israel harus meminimalkan perintah evakuasi dan memberikan pemberitahuan setidaknya 48 jam," ujarnya, sambil menambahkan bahwa serangan Israel terhadap konvoi PBB dan bantuan "sangat mengerikan dan tidak dapat diterima."

Ia mendesak Israel untuk segera mengambil langkah-langkah untuk melindungi pekerja bantuan dan menuntut pertanggungjawaban bagi mereka yang bertanggung jawab atas insiden tersebut. "Semua pihak harus mematuhi kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional," tegasnya.

Perwakilan China di PBB, Geng Shuang, juga menuntut agar kampanye vaksinasi berjalan efektif dan mendesak Israel bertindak secara bertanggung jawab. Ia mengecam keras tindakan Israel di Tepi Barat yang "terus melanggar hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan."

"Gaza kini telah berubah menjadi neraka di bumi. Kita tidak boleh membiarkan bencana kemanusiaan yang sama terjadi di Tepi Barat," tambahnya.

Baca Juga: WHO: Israel Sepakat Jeda Perang di Gaza untuk Vaksinasi Polio Ratusan Ribu Anak

Kehancuran besar-besaran setelah penarikan tentara Israel dari bagian timur Deir al-Balah di pusat Kota Gaza, Gaza 29 Agustus 2024. Delegasi Israel pulang hari Jumat, 30/8/2024, tanpa mencapai kesepakatan tentang perundingan gencatan senjata Gaza. (Sumber: Anadolu)

Saling Serang antara Utusan Rusia dan Amerika

Sementara itu, Wakil Rusia di PBB, Dmitry Polyanskiy, mengungkapkan kekhawatirannya atas situasi yang semakin memburuk di Tepi Barat dan meminta komunitas internasional untuk menuntut Israel menghentikan serangan terhadap pekerja bantuan kemanusiaan serta melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku.

Polyanskiy mengingatkan Rusia telah mengajukan rancangan resolusi untuk gencatan senjata pada Oktober tahun lalu dan mencatat bahwa AS telah memveto sejumlah rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata.

"Keinginan AS untuk memonopoli proses perdamaian Timur Tengah dan mengubahnya sesuai kepentingan Israel adalah penyebab utama dari peristiwa tragis yang kita saksikan saat ini," ujarnya.

Menanggapi pernyataan Polyanskiy, Robert Wood menegaskan Rusia "tidak berkontribusi apa pun untuk menyelesaikan konflik di Gaza."

Polyanskiy kemudian membalas dengan mengatakan, "Kami sudah terbiasa dengan AS yang selalu mencoba menyalahkan pihak lain dalam setiap insiden." Ia juga mengecam pembicaraan gencatan senjata AS dengan Israel dan Hamas sebagai "sepenuhnya sia-sia" dan menyatakan bahwa "akibat kata-kata Anda dan penundaan" yang hasilnya ribuan nyawa warga Palestina yang melayang.

Wood kembali menanggapi dengan mengatakan bahwa AS "bekerja lebih keras dari Rusia untuk mengakhiri krisis Gaza". Ia menambahkan, "Saran saya kepada Anda dan pemerintah Anda adalah, jika Anda ingin memberikan kontribusi positif, lakukanlah. Jika tidak, lebih baik Anda diam."

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU