> >

Dewan Keamanan PBB Kecam Serangan Militer Israel terhadap Pekerja Kemanusiaan

Kompas dunia | 30 Agustus 2024, 21:30 WIB
Pertemuan Dewan Keamanan tentang perang di Gaza di markas besar PBB, Rabu, 29/5/2024. Dewan Keamanan PBB hari Kamis, 29/8/2024, waktu New York mengecam keras serangan militer Israel yang menembaki kendaraan Program Pangan Dunia (WFP) di sebuah pos pemeriksaan. (Sumber: AP Photo)

Ia mendesak Israel untuk segera mengambil langkah-langkah untuk melindungi pekerja bantuan dan menuntut pertanggungjawaban bagi mereka yang bertanggung jawab atas insiden tersebut. "Semua pihak harus mematuhi kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional," tegasnya.

Perwakilan China di PBB, Geng Shuang, juga menuntut agar kampanye vaksinasi berjalan efektif dan mendesak Israel bertindak secara bertanggung jawab. Ia mengecam keras tindakan Israel di Tepi Barat yang "terus melanggar hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan."

"Gaza kini telah berubah menjadi neraka di bumi. Kita tidak boleh membiarkan bencana kemanusiaan yang sama terjadi di Tepi Barat," tambahnya.

Baca Juga: WHO: Israel Sepakat Jeda Perang di Gaza untuk Vaksinasi Polio Ratusan Ribu Anak

Kehancuran besar-besaran setelah penarikan tentara Israel dari bagian timur Deir al-Balah di pusat Kota Gaza, Gaza 29 Agustus 2024. Delegasi Israel pulang hari Jumat, 30/8/2024, tanpa mencapai kesepakatan tentang perundingan gencatan senjata Gaza. (Sumber: Anadolu)

Saling Serang antara Utusan Rusia dan Amerika

Sementara itu, Wakil Rusia di PBB, Dmitry Polyanskiy, mengungkapkan kekhawatirannya atas situasi yang semakin memburuk di Tepi Barat dan meminta komunitas internasional untuk menuntut Israel menghentikan serangan terhadap pekerja bantuan kemanusiaan serta melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku.

Polyanskiy mengingatkan Rusia telah mengajukan rancangan resolusi untuk gencatan senjata pada Oktober tahun lalu dan mencatat bahwa AS telah memveto sejumlah rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata.

"Keinginan AS untuk memonopoli proses perdamaian Timur Tengah dan mengubahnya sesuai kepentingan Israel adalah penyebab utama dari peristiwa tragis yang kita saksikan saat ini," ujarnya.

Menanggapi pernyataan Polyanskiy, Robert Wood menegaskan Rusia "tidak berkontribusi apa pun untuk menyelesaikan konflik di Gaza."

Polyanskiy kemudian membalas dengan mengatakan, "Kami sudah terbiasa dengan AS yang selalu mencoba menyalahkan pihak lain dalam setiap insiden." Ia juga mengecam pembicaraan gencatan senjata AS dengan Israel dan Hamas sebagai "sepenuhnya sia-sia" dan menyatakan bahwa "akibat kata-kata Anda dan penundaan" yang hasilnya ribuan nyawa warga Palestina yang melayang.

Wood kembali menanggapi dengan mengatakan bahwa AS "bekerja lebih keras dari Rusia untuk mengakhiri krisis Gaza". Ia menambahkan, "Saran saya kepada Anda dan pemerintah Anda adalah, jika Anda ingin memberikan kontribusi positif, lakukanlah. Jika tidak, lebih baik Anda diam."

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU