> >

Marie Antoinette Mendadak Viral, Simbol Hedonisme Penguasa, Hobi Pesta saat Rakyatnya Miskin

Kompas dunia | 26 Agustus 2024, 20:50 WIB
Marie Antoinette (Sumber: Youtube)

Dalam penampilan yang luar biasa, Madonna menggunakan kemiripan Antoinette untuk membangkitkan kembali suasana pesta dansa mewah di Prancis abad ke-18.

Penampilan itu bertujuan untuk menarik hubungan antara budaya queer yang kaya dari tempat lahirnya vogue. Itu adalah penampilan feminitas yang sangat mewah yang ditampilkan oleh penari pria dan wanita.

Citra Marie Antoinette juga kerap ditampilkan di layar kaca. Aktris dari Lise Delamare dan Jane Seymour hingga Diane Kruger semuanya telah memerankannya dalam film.

Mungkin versi yang paling terkenal saat ini adalah Marie Antoinette (2006) karya Sofia Coppola yang dibintangi Kirsten Dunst.

Namun, simbol Marie Antoinette memang kerap muncul sebagai simbol kekuatan perempuan yang dapat dilihat di mana-mana, seperti Bridgerton di Netflix.

Antoinette fiktif inilah yang paling memengaruhi versi digital kontemporer banyak orang tentang ratu Prancis.

Sosok Marie Antoinette akhirnya lekat dengan referensi berlebihan terhadap kemewahan. Gaya hedonisme seorang wanita berkuasa yang hidup bergelimang harta.

Namun demikian, pencitraan Marie Antoinette memang selalu dikritik dan dianggap seksi.

Saat menjadi ratu, rakyat terpukau atas kecantikannya. Meski begitu, selama menjadi penguasa Prancis, Marie sama sekali tak paham kondisi. 

Dia banyak menghabiskan waktu untuk pesta dan dansa-dansi. Termasuk juga bersolek diri dan main judi. Kebiasaan-kebiasaan ini sebenarnya lazim dilakukan para bangsawan Prancis lain.

Hanya saja, Marie melakukan itu tak melihat situasi terlebih dahulu. Yakni saat kondisi negara sedang krisis.

Selama Louis XVI berkuasa, Prancis mengalami penurunan ekonomi. Kas negara hampir kosong akibat aliran dana untuk membantu Revolusi Amerika.

Hutang menumpuk. Upaya menggenjot anggaran melalui kenaikan pungutan pajak tak membawa hasil apapun.

Sementara rakyat di bawah merasakan penderitaan. Mereka tak bisa makan dan hidup tenang. Di tengah kondisi seperti itu, Marie abai dan tetap melakukan dansa-dansi.

Parahnya dia juga sempat membeli dua istana baru. Semuanya tentu saja memakai kas negara.

Baca Juga: Saat Raffi Ahmad Ikut Bicarakan soal Revisi UU Pilkada, Langsung Dihujat Warganet

Aksi hedonisme Marie ditutup rapat-rapat oleh istana supaya rakyat tak mengetahui. Namun, apa daya cerita tersebut tembus juga ke telinga rakyat.

Dari sini, mulai muncul pula mitos terkait kehidupan ratu. Mulai dari hidup foya-foya sampai kehidupan ranjangnya bersama Louis VI. 

Bahkan tersiar kabar juga terkait ucapan ratu yang tak pantas diucapkan saat merespons rakyat kelaparan. "Ils n'ont pas de pain ? Qu'ils mangent de la brioche! (Mereka gak bisa makan roti? Ya makan aja kue!),"

Semua gosip liar itu menjadi martir bagi rakyat untuk memukul penguasa. Namun, semuanya tak diketahui Marie sampai 14 Juli 1799 atau saat rakyat menyerbu tempat tinggal Raja dan Ratu, Istana Versailles. 

 

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU