> >

Rusia Tuduh Barat dan NATO Bantu Ukraina Serang Kursk, Tepis Bantahan AS

Kompas dunia | 16 Agustus 2024, 09:08 WIB
Pembantu Presiden Rusia Nikolay Patrushev. (Sumber: TASS)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia menuduh Barat dan NATO membantu Ukraina dalam serangan ke Kursk yang merupakan wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina.

Pembantu Presiden Rusia Nikolay Patrushev menyebut Badan Khusus NATO dan Barat telah merencanakan dan berpartisipasi dalam serangan Ukraina ke Kursk.

Ia mengatakan serangan itu dilakukan dan didorong oleh kesadaran Kiev akan keruntuhannya yang akan segera terjadi.

Baca Juga: Ukraina Klaim Kuasai Kota Sudzha di Rusia, Serangan Lintas Batas Memanas

“Adalah Barat yang membawa junta kriminal kepada kekuasaan di Ukraina. Negara-negara NATO mengirimkan senjata dan instruktur militer ke Ukraina, mereka terus memberikan data intelijen dan mengontrol aksi kelompok neo-Nazi,” katanya, seperti dilansir TASS, Jumat (16/8/2024).

“Tindakan kriminal ini dipicu oleh kesadaran rezim neo-Nazi Kiev akan keruntuhannya yang akan segera terjadi,” tambahnya.

Patrushev menepis klaim Departemen Luar Negeri AS yang mengaku tak terlibat dalam serangan Ukraina ke Kursk.

“Sudah biasa bagi Amerika Serikat mengatakan satu hal dan melakukan yang sebaliknya. Tanpa keterlibatan dan dukungan langsung mereka, Kiev tak akan berani menginjakkan kaki di wilayah Rusia,” ucapnya.

Pasukan Ukraina memulai serangan besar ke Kursk pada 6 Agustus.

Peringatan serangan rudal terus berbunyi berulang kali di wilayah tersebut sejak saat itu, dan pemerintah setempat mengumumkan keadaan darurat level federal.

Kementerian Situasi Darurat Rusia mengumumkan telah memindahkan warganya dari area perbatasan.

Menurut kementerian tersebut, lebih dari 720 orang telah dievakuasi dalam sehari.

Baca Juga: Ukraina Berani Serang Rusia, Pengamat: Ancaman Nuklir Moskow Cuma Mitos

Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan pasukannya terus bertahan dan mengeklaim Ukraina telah kehilangan 2.640 tentara, 37 tank dan 32 kendaraan lapis baja pembawa personel sejak awal serangan ke Kursk.

Namun, pihak Ukraina menegaskan serangan ke Kursk akan diteruskan.

Bahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (15/8/2024) mengeklaim pihaknya telah sepenuhnya menguasai Kota Sudzha di Kursk.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : TASS


TERBARU