> >

FBI Gerebek Rumah Scott Ritter, Mantan Pengawas Senjata PBB dan Pengkritik AS dan Israel

Kompas dunia | 9 Agustus 2024, 02:15 WIB
Mantan kepala pengawas senjata PBB, Scott Ritter, berbicara dalam konferensi pers sebelum memberikan kuliah di Georgia State University, Atlanta, Amerika Serikat, Selasa, 17 September 2002. (Sumber: AP Photo/Gregory Smith)

Ritter menduga penggeledahan terkait dengan kritiknya terhadap kebijakan AS di Ukraina, serta upayanya untuk memperbaiki hubungan antara AS dan Rusia, mendorong kontrol senjata, dan mencapai perdamaian.

Dalam wawancara yang diunggah di YouTube, Ritter juga mengecam keras sikap Israel terhadap Palestina. 

"Israel memenjarakan sembilan tentara yang memperkosa tahanan Palestina, kemudian warga Israel bangkit dan mengatakan bahwa menurut interpretasi Talmud, memperkosa non-Yahudi bukanlah kejahatan, dan tentara tersebut harus dibebaskan," katanya.

"Ini adalah kenyataan yang terjadi di Israel saat ini, sekutu kita, negara yang kita klaim memiliki banyak kesamaan dengan Amerika. Saya tidak tahu kapan terakhir kali 500 warga Amerika menyerbu penjara negara bagian dan mengatakan kita harus diizinkan untuk memperkosa tahanan karena kita diperbolehkan oleh keyakinan agama kita," tambahnya.

Agen pemerintah asing yang bekerja di wilayah AS diwajibkan mendaftarkan diri pada pemerintah, sesuai hukum yang berlaku.

Ritter, yang juga dikenal sebagai kritikus perang Irak 2003, pernah bertugas dalam tim PBB yang mengawasi pelucutan senjata pemusnah massal Irak pada 1991 hingga 1998. 

Ia mengundurkan diri sebagai bentuk protes terhadap kebijakan tersebut. Pada awal 2000-an, Ritter sempat terjerat kasus hukum.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu


TERBARU