Yahya Sinwar Jadi Pemimpin Baru Hamas, Begini Tanggapan Amerika Serikat
Kompas dunia | 7 Agustus 2024, 15:33 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) menanggapi penunjukan Yahya Sinwar sebagai pemimpin Hamas yang baru menggantikan Ismail Haniyeh yang diduga dibunuh Israel di Teheran, Iran, pada 31 Juli lalu.
Haniyeh adalah yang memimpin Hamas dalam perundingan gencatan senjata dengan Israel.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan Sinwar harus segera menyelesaikan perundingan gencatan senjata dengan Israel.
Dia menyebut Sinwar sebagai pihak yang punya keputusan akhir dalam menentukan gencatan senjata di Gaza, meski Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang telah berulang kali menolak kesepakatan gencatan senjata dan menyatakan akan terus melancarkan serangan.
"Dulu dan sekarang, Yahya Sinwar adalah orang yang mempunyai keputusan akhir dalam mencapai gencatan senjata, dan dia harus memutuskan apakah akan melanjutkan negosiasi gencatan senjata," kata Blinken di Washington, AS, Selasa (6/8/2024), dikutip dari Al Arabiya.
"Negosiasi mengenai tahanan di Gaza telah mencapai tahap akhir," imbuhnya.
Blinken pun berharap agar Israel dan Hamas bisa bekerja sama untuk melakukan gencatan senjata.
“Para pihak harus bekerja untuk menyelesaikan perjanjian Gaza sesegera mungkin," ucapnya.
Baca Juga: Hamas Umumkan Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Baru, Dipandang Jadi Sinyal Perlawanan Habis-habisan
Dalam kesempatan tersebut, Blinken juga memperingatkan Israel dan Iran agar tidak meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : KOMPAS TV, Al Arabiya