> >

Netanyahu Sesumbar Sudah Perang Multi-Front dengan Iran dan Proksi, AS Bersiap Bantu Militer Israel

Kompas dunia | 5 Agustus 2024, 08:06 WIB
Dengan bangunan-bangunan yang hancur di Jalur Gaza di belakangnya, seorang tentara Israel melambaikan tangan dari sebuah tank, dekat perbatasan Israel-Gaza di Israel selatan, Kamis, 1 Agustus 2024. (Sumber: AP Photo )

Pada hari Sabtu, tim negosiasi Israel meninggalkan Kairo dan kembali ke Tel Aviv tak lama setelah tiba untuk melanjutkan pembicaraan tentang kesepakatan pertukaran sandera dengan faksi-faksi Palestina, menurut laporan media.

Tim tersebut, yang termasuk kepala badan mata-mata Mossad, David Barnea; kepala badan keamanan Shin Bet, Ronen Bar; dan koordinator operasi pemerintah Israel di wilayah Palestina, Ghassan Alian, kembali ke Tel Aviv karena adanya ketidaksepakatan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menurut surat kabar Yedioth Ahronoth.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan dari kantor Netanyahu mengenai laporan tersebut.

“Keberangkatan delegasi ke Kairo adalah hasil dari tekanan berat Amerika pada Israel dan Mesir dalam beberapa hari terakhir untuk melanjutkan negosiasi tentang kesepakatan sandera meskipun kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh,” kata situs berita Israel, Walla, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Haniyeh dibunuh pada hari Rabu di ibu kota Iran, Teheran. Sementara Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, Tel Aviv belum mengkonfirmasi atau menyangkal tanggung jawabnya.

Pembunuhan itu terjadi beberapa jam setelah komandan Hezbollah, Fuad Shukr, dibunuh dalam serangan udara Israel di Beirut.

Hamas dan Iran bersumpah akan membalas pembunuhan Haniyeh, sementara Hezbollah berjanji akan merespons kematian Shukr.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu / Associated Press


TERBARU