Kisah Kematian Yasser Arafat: Misteri Racun Polonium dan Tudingan Israel Tersangka Tunggal
Kompas dunia | 1 Agustus 2024, 06:05 WIBPolonium, yang tampaknya dicerna lewat makanan, juga ditemukan sebagai penyebab kematian mantan mata-mata Uni Soviet, Alexander Litvinenko, di London pada 2006. Ia meninggal secara perlahan-lahan.
Menyebut perjuangan rakyat Palestina, tidak mungkin melupakan sosok Yasser Arafat. Pria kelahiran Kairo, Mesir 24 Agustus 1929 itu, yang lekat dengan kafiyeh dan baju tentara itu, sebenarnya adalah lulusan Teknik dari Universitas Raja Faud I (kemudian berganti nama menjadi Universitas Kairo) pada tahun 1947.
Selama masa kuliahnya inilah, Arafat mengadopsi nama Yasser, yang berarti "santai" dalam bahasa Arab.
Baca Juga: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Kecam Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Namanya mencuat di dunia internasional setelah dilantik jadi pemimpin tertinggi PLO (organisasi pembebasan Palestina) pada 1969. Semenjak itu, hidupnya didedikasikan untuk membebaskan bangsa Palestina.
Bukan hanya upaya perang, jalan damai pun selalu dia upayakan. Salah satunya yang paling fenomenal adalah perjanjian damai 1993 bersama pemimpin Israel Yitzhak Rabin, dan Shimon Peres. Mereka bertiga kemudian dianugerahi Nobel Perdamaian setahun kemudian.
Di Indonesia, nama Arafat sangat dikenal. Hubungan emosional antara Indonesia dan Palestina yang sama-sama pernah merasakan penjajahan jadi faktor perekat utama.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV