> >

Malaysia Daftar Jadi Anggota BRICS, China Sambut Hangat

Kompas dunia | 30 Juli 2024, 10:39 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian. China menyambut hangat keputusan Malaysia mendaftar untuk menjadi anggota BRICS. (Sumber: FMPRC)

BEIJING, KOMPAS.TV – China menyambut hangat keputusan Malaysia untuk mendaftar menjadi anggota BRICS, kelompok negara-negara ekonomi berkembang yang berpengaruh.

"Kami menyambut lebih banyak mitra yang berpikiran sama untuk bergabung dalam kerja sama BRICS dan bekerja sama untuk menjadikan tatanan internasional lebih adil dan setara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing, Senin (29/7/2024).

Pada Minggu (28/7/2024), Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan negaranya telah mengajukan permohonan kepada Rusia untuk bergabung dengan BRICS.

Rusia saat ini menjadi ketua dari organisasi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan tersebut.

Baca Juga: Thailand Nyatakan Ingin Bergabung dengan BRICS Secepat Mungkin, Ini Alasannya

Anwar menegaskan keinginan Malaysia untuk bergabung dengan BRICS adalah inti dari pembicaraannya dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang berkunjung ke Kompleks Seri Perdana pada Minggu.

"Pengembangan dan perluasan mekanisme BRICS mencerminkan perubahan zaman, melayani kepentingan negara-negara terkait, dan memberikan kekuatan pendorong yang hebat bagi multipolaritas di dunia dan demokrasi yang lebih besar dalam hubungan internasional," ungkap Lin.

Menurut Lin, semakin banyak negara dan pasar berkembang seperti Malaysia, tertarik bergabung dengan BRICS. Dia mengatakan mereka melihat peran penting kelompok tersebut dan berharap dapat menjadi bagian dari inisiatifnya.

Baca Juga: Malaysia Resmi Mendaftar Gabung BRICS, Disambut Baik Rusia

Pemimpin Afrika Selatan, China, India, Rusia, dan Brasil yang merupakan negara-negara anggota BRICS. (Sumber: Sky News)

"Anggota BRICS telah menanggapi harapan berbagai pihak dengan segala ketulusan dan memajukan proses yang relevan dengan tindakan pragmatis," jelas Lin.

BRICS awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China, dan didirikan pada 2009 sebagai platform kerja sama untuk ekonomi berkembang. Afrika Selatan kemudian bergabung pada 2010.

Kini, kelompok tersebut telah memperluas anggotanya dengan mengikutsertakan Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab.

Secara keseluruhan, populasi negara-negara BRICS mencakup 43 persen populasi dunia. Kelompok tersebut juga mencatat nilai perdagangan sebesar 16 persen dari perdagangan global dan menyumbang seperempat dari ekonomi dunia.

Baca Juga: Menlu Retno: Indonesia Masih Kaji Kemungkinan Gabung BRICS

BRICS bukan hanya soal ekonomi. Pada periode 2009-2016, mereka juga menyusun sikap bersama terhadap berbagai masalah regional, seperti perang di Libya, Suriah, dan Afghanistan, serta program nuklir Iran.

Lebih dari 40 negara telah menyatakan minat untuk bergabung dengan BRICS, termasuk Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Argentina, Bolivia, Mesir, Kuba, dan Kazakhstan.

Dengan skala negara-negara yang besar dan situasi politik serta ekonomi global yang dinamis, BRICS terus memperkuat diri sebagai kekuatan geopolitik dan geoekonomi baru untuk mengimbangi dominasi negara-negara Barat.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kementerian Luar Negeri China/Antara


TERBARU