> >

Ukraina Dipastikan Jadi Anggota NATO, tapi Setelah Perang dengan Rusia dan Bila Syarat Terpenuhi

Kompas dunia | 11 Juli 2024, 10:30 WIB
Presiden Joe Biden, tengah, memberi isyarat kepada Perdana Menteri Albania Edi Rama, kiri, dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, kanan, setelah foto keluarga di KTT NATO, Rabu, 10 Juli 2024, di Washington. (Sumber: AP Photo)

Presiden Finlandia, Alexander Stubb, menyatakan pentingnya mengirim pesan kepada Kremlin bahwa jalur Ukraina menuju NATO kini tidak bisa diubah lagi.

Presiden Joe Biden menegaskan dukungan AS untuk Ukraina dan pentingnya NATO. Sejak dia menjabat, jumlah anggota yang mengalokasikan setidaknya 2% dari PDB mereka untuk pertahanan meningkat dari sembilan menjadi 23, dan jumlah gugus tempur di sayap timur NATO telah berlipat ganda.

"Kita bisa dan akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO, dan kita akan melakukannya bersama," kata Biden.

Presiden Zelenskyy, yang berada di Washington untuk pertemuan puncak NATO, menekankan kebutuhan mendesak Ukraina akan jet tempur F-16 dalam pidatonya kepada anggota parlemen AS. Dia menyebut Ukraina membutuhkan lebih dari 100 jet untuk menghadapi serangan udara Rusia yang menghancurkan kota-kota, infrastruktur energi, dan target vital lainnya di Ukraina.

Baca Juga: Menlu Swedia Usul NATO Buka Kantor di Tokyo, Dekati Negara seperti Indonesia Terkait China

Presiden Joe Biden berpidato selama sesi pembukaan KTT NATO, Rabu, 10 Juli 2024, di Washington. Ukraina akan bisa menjadi anggota NATO dan menerima undangan bergabung hanya setelah perang dengan Rusia berakhir dan bila seluruh syarat terpenuhi. (Sumber: AP Photo)

Dalam sebuah unggahan di media sosial, Zelenskyy berterima kasih kepada tiga negara yang "telah mengambil langkah nyata untuk memperkuat angkatan udara Ukraina dengan F-16." Jet-jet pertama yang siap terbang akan dipindahkan oleh Belanda dan Denmark, dan Gedung Putih menyatakan mereka akan "terbang operasional" musim panas ini. Belgia dan Norwegia juga berkomitmen untuk mengirim lebih banyak jet.

Enam negara, termasuk Amerika Serikat, sedang melatih pilot Ukraina menggunakan F-16, meskipun jumlah pasti dan lokasi pelatihan tidak diungkapkan.

Seorang pejabat AS mengungkapkan beberapa pilot telah lulus dari pelatihan di Morris Air National Guard Base di Tucson, Arizona, dan AS berharap melatih sekitar selusin pilot pada akhir tahun ini.

Zelenskyy juga bertemu dengan senator AS secara tertutup untuk meminta bantuan pertahanan lebih lanjut. Senator Chris Coons mengatakan Zelenskyy berterima kasih atas dukungan bipartisan dan menyampaikan kekhawatiran untuk memastikan bantuan benar-benar sampai.

Sementara itu, AS dan Jerman mengumumkan akan memulai penempatan misil jarak jauh ke Jerman pada tahun 2026, termasuk Tomahawk, SM-6, dan rudal hipersonik. Pengumuman ini penting karena peluncuran darat beberapa rudal tersebut dari Eropa sebelumnya dilarang di bawah Perjanjian INF yang kini telah berakhir.

 

Sekutu Eropa dan NATO juga telah mengumumkan pengiriman senjata baru lainnya, seperti puluhan sistem pertahanan udara, termasuk Patriot. Janji senjata baru ini muncul setelah oposisi dari anggota parlemen Partai Republik yang setia kepada mantan Presiden Donald Trump sempat memblokir paket dukungan AS untuk Ukraina.

Sementara itu, Trump, yang sedang berkampanye untuk masa jabatan kedua, mengatakan bahwa dia tidak ingin AS keluar dari NATO, tetapi ingin anggota NATO membayar kewajiban mereka.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU