> >

Fakta-Fakta Insiden Berdesakan di Acara Keagamaan di India yang Tewaskan Lebih dari 120 Orang

Kompas dunia | 3 Juli 2024, 18:05 WIB
Jenazah korban insiden desak-desakan maut di sebuah upacara keagaman India dibaringkan di luar Rumah Sakit Sikandrarao, Distrik Hathras, negara bagian Uttar Pradesh, India, Selasa (2/7/2024). (Sumber: Associated Press)

HATHRAS, KOMPAS.TV — Sebuah insiden tragis terjadi di desa di distrik Hathras, Uttar Pradesh, India pada Selasa (2/7/2024) kemarin. 

Lebih dari 120 orang tewas karena  berdesak-desakan setelah menghadiri acara keagamaan yang dipimpin oleh seorang guru Hindu, Bhole Baba.

Berikut fakta-fakta insiden desak-desakan di sebuah acara keagamaan di India Utara tersebut.

Kronologi Kejadian

Dilansir dari Associated Press, insiden ini bermula saat acara keagamaan yang dihadiri oleh sekitar 250.000 orang tersebut akan berakhir.

Acara yang diizinkan hanya untuk 80.000 peserta ini diadakan di dalam sebuah tenda besar di tengah kondisi cuaca yang panas dan lembab.

Pihak berwenang menduga bahwa kelebihan kapasitas, kurangnya pintu keluar, dan pengelolaan yang buruk menjadi faktor utama penyebab kepanikan. 

“Laporan awal menunjukkan bahwa tenda yang tertutup menyebabkan sesak nafas, menimbulkan ketidaknyamanan dan kepanikan di antara hadirin,” ujar pejabat polisi senior, Shalabh Mathur.

Ketika Bhole Baba turun dari panggung, banyak pengikutnya berusaha mendekat untuk menyentuhnya, yang menyebabkan kekacauan.

Para sukarelawan berusaha keras untuk mengendalikan situasi, namun ribuan orang berdesak-desakan menuju pintu keluar yang hanya satu dan kecil. Banyak yang tergelincir di tanah berlumpur dan terinjak oleh kerumunan.

Baca Juga: Update Insiden Berdesakan di Acara Keagamaan India, Korban Tewas Capai 97 Orang

Profil Bhole Baba

Bhole Baba, nama asli Suraj Pal, adalah mantan polisi yang beralih profesi menjadi guru Hindu pada akhir 1990-an. 

Meskipun tidak terkenal secara nasional, Bhole Baba memiliki pengikut yang besar di Uttar Pradesh dan negara bagian sekitarnya. Ia dikenal dengan pakaian serba putih dan kacamata aviator biru.

Sebagian besar pengikutnya berasal dari kasta rendah, terutama perempuan dan orang miskin. Bhole Baba mengelola dua ashram dan rutin mengadakan pertemuan keagamaan mingguan.

Langkah Investigasi

Polisi telah meluncurkan pencarian terhadap Bhole Baba dan penyelenggara acara lainnya.

Sanjay Srivastava, seorang ahli manajemen bencana, menyatakan bahwa banyak acara keagamaan di India diadakan tanpa persiapan yang memadai dan sering kali melanggar norma keselamatan.

“Acara ini melanggar norma keselamatan umum, dengan tenda sementara tanpa memastikan adanya banyak jalur keluar yang memadai. Seharusnya ada delapan hingga sepuluh jalur keluar yang terbuka ke area terbuka,” kata Srivastava.

Insiden Serupa

Insiden desak-desakan bukanlah hal baru di India. Pada tahun 2013, sebuah insiden besar terjadi di negara bagian Madhya Pradesh saat para peziarah mengunjungi sebuah kuil untuk festival Hindu populer. 

Mereka saling menginjak satu sama lain di tengah kepanikan karena takut jembatan akan runtuh, menyebabkan lebih dari 115 orang tewas.

Tragedi di Hathras ini sekali lagi menegaskan perlunya manajemen yang lebih baik dan penerapan langkah-langkah keselamatan yang memadai selama acara-acara besar di India. 

Baca Juga: Kronologi Saling Dorong di Upacara Keagamaan India Tewaskan 116 Orang, Berawal dari Badai Pasir

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU