> >

Fakta-Fakta Insiden Berdesakan di Acara Keagamaan di India yang Tewaskan Lebih dari 120 Orang

Kompas dunia | 3 Juli 2024, 18:05 WIB
Jenazah korban insiden desak-desakan maut di sebuah upacara keagaman India dibaringkan di luar Rumah Sakit Sikandrarao, Distrik Hathras, negara bagian Uttar Pradesh, India, Selasa (2/7/2024). (Sumber: Associated Press)

Bhole Baba, nama asli Suraj Pal, adalah mantan polisi yang beralih profesi menjadi guru Hindu pada akhir 1990-an. 

Meskipun tidak terkenal secara nasional, Bhole Baba memiliki pengikut yang besar di Uttar Pradesh dan negara bagian sekitarnya. Ia dikenal dengan pakaian serba putih dan kacamata aviator biru.

Sebagian besar pengikutnya berasal dari kasta rendah, terutama perempuan dan orang miskin. Bhole Baba mengelola dua ashram dan rutin mengadakan pertemuan keagamaan mingguan.

Langkah Investigasi

Polisi telah meluncurkan pencarian terhadap Bhole Baba dan penyelenggara acara lainnya.

Sanjay Srivastava, seorang ahli manajemen bencana, menyatakan bahwa banyak acara keagamaan di India diadakan tanpa persiapan yang memadai dan sering kali melanggar norma keselamatan.

“Acara ini melanggar norma keselamatan umum, dengan tenda sementara tanpa memastikan adanya banyak jalur keluar yang memadai. Seharusnya ada delapan hingga sepuluh jalur keluar yang terbuka ke area terbuka,” kata Srivastava.

Insiden Serupa

Insiden desak-desakan bukanlah hal baru di India. Pada tahun 2013, sebuah insiden besar terjadi di negara bagian Madhya Pradesh saat para peziarah mengunjungi sebuah kuil untuk festival Hindu populer. 

Mereka saling menginjak satu sama lain di tengah kepanikan karena takut jembatan akan runtuh, menyebabkan lebih dari 115 orang tewas.

Tragedi di Hathras ini sekali lagi menegaskan perlunya manajemen yang lebih baik dan penerapan langkah-langkah keselamatan yang memadai selama acara-acara besar di India. 

Baca Juga: Kronologi Saling Dorong di Upacara Keagamaan India Tewaskan 116 Orang, Berawal dari Badai Pasir

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU