> >

Pesaing Berat Netanyahu Mundur dari Kabinet Perang Israel: Apa Pengaruhnya pada Netanyahu dan Gaza?

Kompas dunia | 13 Juni 2024, 04:30 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Benny Gantz pada konferensi pers di Tel Aviv, 28 Oktober 2023. Mundurnya Gantz menambah tekanan pada Netanyahu dan memperkuat menteri ultranasionalis yang menentang gencatan senjata. (Sumber: AP Photo)

Apa Arti Pengunduran Diri Gantz bagi Pemerintah Israel?

Langkah ini tidak segera mengancam Netanyahu, yang mengendalikan koalisi dengan 64 dari 120 kursi di parlemen.

Namun, Gantz, seorang rival lama Netanyahu, menyerukan Israel untuk mengadakan pemilu pada musim gugur dalam pidato pengunduran dirinya. Ia juga mendorong anggota ketiga Kabinet Perang, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, untuk melakukan hal yang benar dan mengundurkan diri.

Pengunduran diri Gantz menghilangkan suara moderat dari koalisi sayap kanan Israel. Partai Gantz bergabung dengan pemerintah darurat usai serangan Hamas untuk menunjukkan persatuan.

Mundurnya Gantz, mantan menteri pertahanan, mungkin akan memperkuat menteri ultranasionalis Israel yang sangat menentang semua kesepakatan gencatan senjata.

Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, dua menteri paling ekstrem dalam pemerintahan Israel yang tidak teratur, menyerukan agar warga Palestina diusir dari Gaza dan pemukiman Israel didirikan kembali di sana. Ini adalah kebijakan yang sejauh ini ditolak oleh Kabinet Perang.

Netanyahu memohon kepada Gantz pada hari Minggu untuk tidak mengundurkan diri.

“Ini adalah saat untuk persatuan, bukan untuk perpecahan,” kata dia dalam sebuah unggahan di X.

Baca Juga: Gantz Mundur dari Kabinet Perang, Menteri Ekstremis Israel: Ini Peluang Besar Menang Total di Gaza

Pemimpin militer Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benjamin Netanyahu. Mundurnya Benny Gantz, mantan menteri pertahanan, mungkin akan memperkuat menteri ultranasionalis Israel yang sangat menentang semua kesepakatan gencatan senjata. (Sumber: AP Photo)

Apa Arti Pengunduran Diri Gantz bagi Serangan Israel di Gaza?

Amerika Serikat (AS) mempublikasikan proposal gencatan senjata pada awal Juni yang menurut Biden didukung oleh Israel. Namun dengan pengunduran diri Gantz, Netanyahu mungkin sekarang tergoda untuk mengabaikan proposal tersebut agar ia dapat mempertahankan pemerintahannya dan tetap berkuasa.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan kepada Hamas pada Selasa (11/6) lalu untuk menerima proposal tersebut, mengatakan bahwa pemungutan suara Dewan Keamanan PBB sudah terang benderang bahwa dunia mendukung rencana tersebut.

Baca Juga: Netanyahu Nyatakan Siap Gempur Lebanon, HRW Tuding Israel Gunakan Bom Fosfor Putih

Proposal gencatan senjata yang didukung AS mencakup pembebasan sandera di Gaza secara bertahap dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza, penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut, dan upaya rekonstruksi.

Anggota sayap kanan dari koalisi Netanyahu telah mengancam akan meninggalkan pemerintah jika Israel tidak melanjutkan serangan militer di Gaza. Kepergian mereka akan memecah belah pemerintah dan menyebabkan pemilu baru di mana Netanyahu kemungkinan akan menghadapi tantangan berat dari Gantz.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU