> >

Hizbullah Klaim Berhasil Serang Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Kompas dunia | 7 Juni 2024, 17:41 WIB
Sebuah meriam dari sistem pertahanan Israel, Iron Dome atau Kubah Besi, dikerahkan untuk menghalau roket di Ashkelon, selatan Israel, 7 Agustus 2022. (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit)

BEIRUT, KOMPAS.TV - Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, mengklaim telah menyerang sistem pertahanan udara Iron Dome Israel di Ramot Naftali dengan menggunakan rudal berpemandu, Rabu (5/6/2024). Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah di perbatasan utara.

Saluran televisi Al-Manar, yang dimiliki oleh Hizbullah, merilis rekaman yang memperlihatkan sebuah proyektil menghantam peluncur Iron Dome. 

Namun, setelah hantaman tersebut, layar rekaman segera menjadi abu-abu sehingga tingkat kerusakan tidak dapat dipastikan.

Sementara itu, surat kabar The National dari Uni Emirat Arab melaporkan bahwa lokasi serangan ini sama dengan lokasi baterai Iron Dome lain yang terlihat dalam rekaman yang dipublikasikan pada hari Rabu. Rekaman tersebut juga menunjukkan pengawasan drone serta tembakan artileri di area tersebut.

Dilansir dari The New Arab, militer Israel menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kerusakan pada peluncur Iron Dome.

Akan tetapi, militer Israel melaporkan bahwa seorang tentara telah tewas dalam serangan drone yang diluncurkan oleh Hizbullah. 

Staf Sersan Refael Kauders, 39, tewas dalam serangan di kota Hurfeish di utara Israel, Rabu (5/6/2024). Ini merupakan korban terbaru dalam bentrokan perbatasan yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir. 

Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, menyatakan bahwa serangan tersebut memiliki dampak yang menghancurkan dengan kematian seorang tentara, dan serangan juga menyebabkan sembilan tentara lainnya terluka di mana satu di antaranya terluka serius.

Baca Juga: Konflik dengan Hizbullah Memanas, Israel Panggil 50.000 Tentara Cadangan ke Perbatasan Lebanon

"Hizbullah telah meningkatkan serangan mereka terhadap Israel hampir setiap hari selama delapan bulan terakhir, berusaha menembus mekanisme pertahanan Israel," ujar Lerner.

Sejak dimulainya pertempuran lintas perbatasan dengan Hizbullah setelah perang Gaza pada bulan Oktober, setidaknya 15 tentara dan 11 warga sipil Israel telah tewas di utara Israel. 

Di Lebanon, setidaknya 455 orang tewas, sebagian besar pejuang tetapi terdapat 88 warga sipil yang jadi korban.

Konflik Israel dan Hizbullah di Lebanon ini merupakan imbas dari agresi yang dilakukan negara Zionis tersebut ke Jalur Gaza.

Perang Israel di Gaza sendiri telah menewaskan setidaknya 36.654 orang di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

Agresi di Gaza tersebut adalah balasan dari serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel mengakibatkan kematian 1.194 orang.

Menurut Israel, 251 orang lainnya disandera, termasuk warga Israel dan asing, dengan 120 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 41 yang menurut militer Israel sudah tewas. 

Selama dan sejak serangan 7 Oktober, 645 tentara Israel telah tewas, termasuk 294 dalam kampanye di Gaza. 

Baca Juga: Tentara Israel Siap Perang dengan Hizbullah, AS Serukan Ketenangan di Tengah Perundingan Gaza

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU