Momen sebelum Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Dekat Azerbaijan, hingga Kini Masih dalam Pencarian
Kompas dunia | 20 Mei 2024, 07:16 WIBTEHRAN, KOMPAS TV - Helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dilaporkan jatuh saat cuaca buruk hari pada Minggu (19/5/2024), usai mengunjungi Provinsi Azerbaijan Timur.
Peristiwa ini terjadi di dekat Jolfa, kota yang berbatasan dengan Azerbaijan, sekitar 600 kilometer barat laut Teheran.
Namun televisi Iran melaporkan lokasi yang berbeda, yaitu di dekat desa Uzi, sehingga detail lokasi masih belum jelas.
Pada hari itu, Raisi di perbatasan Azerbaijan tengah meresmikan bendungan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Inilah bendungan ketiga yang dibangun kedua negara di Sungai Aras.
Sebelumnya, Raisi dan Aliyev meresmikan Bendungan Qiz Qalasi yang dibangun bersama dan dianggap sebagai simbol baru persahabatan antara kedua negara.
Raisi dan Aliyev mengunjungi berbagai bagian fasilitas di perbatasan Sungai Aras, mendapatkan penjelasan tentang proses pembangunan dan manfaat proyek bagi kedua negara.
Bendungan ini adalah yang ketiga dibangun bersama oleh Iran dan Azerbaijan di Sungai Aras.
Kunjungan ini terjadi meskipun hubungan antara kedua negara sedang dingin.
Termasuk karena serangan bersenjata di Kedutaan Azerbaijan di Teheran pada 2023 dan hubungan diplomatik Azerbaijan dengan Israel, yang dianggap sebagai musuh utama oleh Iran.
Pembangunan Bendungan Qiz Qalasi dimulai dua dekade lalu.
Bendungan ini membantu meningkatkan cadangan air di Bendungan Khoda-Afarin yang terletak di hulu hingga 2 miliar meter kubik per tahun.
Ini dilakukan melalui saluran dan jaringan menuju dataran di Provinsi Azerbaijan Timur dan Ardabil di Iran serta Republik Azerbaijan.
Baca Juga: Israel Siap Perang dengan Iran: Kami Mampu Atasi Ancaman Teheran
Menurut laporan kantor berita IRNA, bersama Raisi termasuk ada Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, serta pejabat dan pengawal lainnya.
Beberapa pejabat lokal menyebut insiden ini sebagai "kecelakaan," sementara yang lain menyebutnya "pendaratan darurat" atau "insiden".
IRNA dan televisi negara tidak memberikan informasi mengenai kondisi Raisi setelah kejadian tersebut.
Namun, kelompok garis keras mendesak masyarakat untuk mendoakannya.
Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi dalam pernyataannya di televisi negara mengatakan, Presiden dan rombongannya sedang dalam perjalanan kembali menggunakan beberapa helikopter, dan salah satu helikopter terpaksa melakukan pendaratan darurat karena cuaca buruk dan kabut.
Ia menambahkan, berbagai tim penyelamat sedang menuju ke lokasi, tetapi karena cuaca buruk dan kabut, mungkin akan memakan waktu untuk mencapai helikopter tersebut.
"Daerah tersebut cukup terjal dan sulit untuk melakukan kontak," tambahnya.
"Kami menunggu tim penyelamat mencapai lokasi pendaratan dan memberikan informasi lebih lanjut," tuturnya.
IRNA menggambarkan daerah tersebut sebagai "hutan" dan wilayah itu juga dikenal berbukit.
Televisi negara menayangkan gambar-gambar SUV yang melaju melalui daerah berhutan, terkendala oleh kondisi cuaca buruk termasuk hujan lebat dan angin kencang.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya
Sumber : IRNA