Jaksa ICC Ditekan Dewan Keamanan PBB, Diminta Lekas Bertindak Usut Dugaan Kejahatan Perang Israel
Kompas dunia | 15 Mei 2024, 16:43 WIBNebenzia menuduh ICC tidak berhasil mencapai apa-apa usai melakukan pemeriksaan awal terhadap situasi Palestina pada 2015 dan meluncurkan investigasi resmi pada 2021.
Nebenzia pun merujuk RUU yang diusulkan anggota Kongres AS tentang sanksi pejabat ICC jika berani mengusut AS dan sekutunya, Israel.
Ia meragukan independensi ICC terkait RUU ini.
"Dalam hal ini, seseorang mesti bertanya-tanya apakah efektivitas ICC dalam jalur ini dipengaruhi fakta bahwa sebuah RUU bipartisan telah dimasukkan ke Kongres AS untuk menyanksi pejabat ICC yang terlibat tidak hanya dalam menginvestigasi AS, tetapi juga sekutu-sekutunya," kata Nebenzia.
ICC sebelumnya dilaporkan hendak menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Tanpa terkecuali, pejabat tinggi Israel lainnya pula. Hal ini sehubungan serangan ke Jalur Gaza yang telah berlangsung selama tujuh bulan.
Tetapi, ICC sejauh ini belum menunjukkan tindakan ketika serangan Israel telah membunuh lebih dari 35.000 orang di Jalur Gaza.
Karim Khan mengaku tidak akan "goyah" kendati diancam berbagai pihak.
Sebelum diincar senator AS, Rusia telah menetapkan Karim Khan sebagai buron usai surat perintah penangkapan Putin diterbitkan.
Khan menegaskan, ICC tidak akan mengindahkan "keributan" dan mengutamakan penegakan hukum.
Baik di Palestina, Ukraina, Libya, ataupun terkait minoritas Rohingya di Myanmar.
"Kami bertugas untuk membela keadilan, membela korban. Kami akan berdiri tegak menegakkan hukum dengan integritas, dengan independensi," kata Khan.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV